Rabu 17 Dec 2014 14:08 WIB

Penutupan Jalur Utama, Pekerja Terlambat ke Kantor

Rep: C02/ Red: Erik Purnama Putra
Polisi memberikan arahan pengalihan arus kepada pengguna sepeda motor di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (17/12).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Polisi memberikan arahan pengalihan arus kepada pengguna sepeda motor di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Uji coba penutupan jalur dari Bundaran Hotel Indonesia (JI) sampai Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat menyebabkan kemacetan di beberapa jalur alternatif, seperti di Tanah Abang dan Patung Kuda. Di Tanah Abang volume kendaraan bermotor bertambah.

Seorang pemotor yang diarahkan dari Bundaran HI menuju Tanah Abang, Yudi menyebutkan penutupan jalur sepeda motor di Bundaran HI sampai Merdeka Barat memperlambat perjalanannya menuju Kota, Jakarta Barat. Ia terjebak kemacetan di Tanah Abang sehingga laju kendaraanya merangkak.

“Ini harusnya dievaluasi oleh pihak terkait, kalau sudah begini bukan jalur alternatif namanya,” ujar Yudi kepada Republika, Rabu (17/12).

Ia menyesalkan kebijakan penutupan jalur tersebut mengurangi kinerjanya di kantor. Seharusnya Yudi sudah mengambil absen sejak pukul 11:30 WIB. Hingga pukul 12.00 WIB, Yudi masih terjebak di Tanah Abang. Katanya siang ini saya sudah harus bekerja.

Beberapa kali pimpinannya menelepon untuk menanyakan keberadaanya. Beruntung, kata Yudi, pimpinan bisa mengerti dengan kebijakan yang membuat kinerjanya terganggu.

Pengendara lainnya seperti Achmad juga terjebak kemacetan di jalur. Achmad yang bertugas sebagai pengantar makanan cepat saji ini seharusnya bisa lebih cepat menggunakan jika jalur protokol kalau tidak ditutup.

Ia merasa tidak senang dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menyebabkan kinerja pekerja yang menggunakan sepeda motor turun. Dia mengatakan sudah mendapatkan komplain dari  pelanggan makanan cepat saji.

Komplain itu pun disampaikan pimpinannya via telepon saat ia terjebak macet di Tanah Abang. “Kalau kita dipecat karena kinerja menurun, Ahok mau tanggung jawab tidak?” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement