REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Legislator Partai Demokrat, Umar Arsal meminta pemerintah siap menghadapi bencana banjir dan longsor. Karena saat ini musim hujan yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor mulai terjadi di beberapa daerah Indonesia.
Arsal mengatakan, baru-baru ini ini tanah longsor telah terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah dan menyebabkan 42 orang tewas, belasan rumah dan kendaran mobil serta motor tertimbun tanah. "BMKG juga telah memprediksi hujan akan turun awal di awal 2015," kata Umar melalui siaran pers kepada ROL, Selasa (16/12).
Umar pun meminta pemerintah agar bisa tanggap dalam mengantisipasi musibah yang terjadi di berbagai daerah. "Pemerintah harus segera antisipasi dengan jajarannya serta mengintruksikan Basarnas untuk selalu waspada bilamana sewaktu musibah terjadi," katanya.
Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan karena beberapa keluhan masih terjadi di tempat kejadian. Masyarakat antara lain memerlukan penyemprotan air dan tanah, alat berat, serta peralatan pengangkut tanah. Karenanya, kesiagaan pemerintah diharapkan tidak hanya menghadapi banjir saja. Tapi siaga dalam menghadapi bencana.
Umar juga meminta agar menteri pekerjaan umum segera memperbaiki infrastruktur di daerah yang dianggap bahaya longsor. "Sebelum hujan melanda besar, baiknya segala sesuatu diantisipasi. Seperti perbaikan kali, jalan, tebing dan sebagainya," ungkap Umar.
Terkait longsor Banjarnegara, Umar mengaku, sudah menerjunkan tim Rajawali Siaga Bencana (Ragana) di bawah naungan Divisi Tanggap Darurat DPP Partai Demokrat. Ia berharap tindakan itu bisa membantu penanganan para korban.
Tim itu juga diharapkan bisa membantu menyediakan dapur umum dan dokter. "Kita juga sudah menempatkan dua tangki air bersih dan dokter di lokasi bencana," kata politikus asal Sulawesi Tenggara itu.
Umar menegaskan, ketua umum Partai Demokrat memang sudah mengintruksikan para kader untuk terus dekat dengan rakyat. "Karena hal yang terpenting bagi Demokrat adalah bisa membantu rakyat, " kata Sekertaris Kapoksi V DPR Fraksi Partai Demokrat itu.