Selasa 16 Dec 2014 11:58 WIB

Konflik Laut Cina Selatan Memanas, Indonesia Ikut Penguatan Militer

Rep: c 07/ Red: Indah Wulandari
Konflik Laut Cina Selatan.
Foto: AP
Konflik Laut Cina Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Koordinator Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdjianto mendukung penguatan militer di Laut Cina Selatan.

"Kita berkoordinasi untuk ikut menciptakan perdamaian dunia," ujar Tedjo, Selasa (16/12).

Tedjo menegaskan, Indonesia sebenarnya tidak berkepentingan secara langsung dengan konflik yang sedang terjadi di Laut Cina Selatan. Begitu juga statusnya tidak memiliki kewajiban membantu negara yang berkonflik di ara tersebut karena tak terikat pakta pertahanan.

Namun, lanjut dia, untuk saat ini konflik di wilayah itu merupakan salah satu kawasan yang tengah panas, khususnya menyangkut keamanan regional. Sehingga agenda keamanan Laut Cina Sealtan disertakan dalam penambahan anggaran militer yang ditargetkan mencapai 20 miliar dolar AS per tahun atau sekitar Rp 250 triliun hingga tahun 2019.

Belakangan, konflik di Laut Cina Selatan kembali memanas terkait sengketa wilayah antara RRC dan Vietnam. RRC mengklaim 90 persen wilayah perairan yang meliputi sejumlah blok minyak dan gas tersebut.

Negara-negara lain yang juga keberatan dengan klaim wilayah RRC adalah Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Taiwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement