Selasa 16 Dec 2014 09:06 WIB

Rupiah Terpuruk, Fadli Zon; Pemerintah Komentar Asal dan Lugu

Fadli Zon
Foto: MgROL29
Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat terus terpuruk. Bahkan tembus Rp12.705 atau sudah menyentuh titik terendah sejak 2008. 

Wakil ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon menyindir pemerintah yang tak bisa berbuat banyak dengan kondisi tersebut. Dalam akun twitter pribadinya, ia mengatakan pemerintah tak bisa berbuat apa-apa. 

"Rupiah makin terpuruk, tembus Rp. 12.700 per dollar. Pemerintah tak bisa berbuat apa2 kecuali komentar asal bunyi, dan kelihatan "lugu"nya," katanya, Selasa (16/12).

Sebelumnya, Menteri Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan menguatnya nilai dolar di Indonesia ini bukanlah merupakan gejala spesifik Indonesia. 

"Orang mengatakan mega trend, dolar itu pulang kampung. Karena ekonomi AS ternyata bagus sekali," jelas Sofyan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (15/12).

Karena itu, lanjutnya, mata uang dolar kembali ke negaranya karena kesempatan perekonomian di AS menjadi lebih baik. "Oleh sebab itu dolar mulai kembali ke AS. Itu yang menyebabkan depresiasi mata uang, bukan hanya Indonesia," katanya. 

Wapres Jusuf Kalla (JK) pun menilai kondisi ini memiliki sisi positif dan negatif.

Dilihat dari sisi positif, kata dia, melemahnya nilai rupiah dapat membuat barang ekspor menjadi lebih baik. Sedangkan, nilai negatifnya menyebabkan nilai impor jadi lebih mahal. 

Meskipun begitu, kondisi ini tak menjadi masalah karena dapat mengurangi defisit transaksi berjalan. "Yang penting bukan harganya tapi stabilitasnya baik," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (15/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement