Ahad 14 Dec 2014 12:18 WIB

Ada Rekahan di Pergunungan Telogolele, Rentan Longsor Lagi

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Indah Wulandari
Longsor di Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara
Foto: twitter
Longsor di Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara

REPUBLIKA.CO.ID,BANJARNEGARA--Kondisi Pergunungan Telogolele yang sebagian tebingnya pada Jumat (12/12) lalu mengalami longsor di Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara mengkhawatirkan dan rentan terjadi longsor kembali.

''Warga saya ada yang melaporkan bahwa di puncak pegunungan itu masih ada rekahan. Kami khawatir rekahan itu akan kembali menimbulkan longsor yang cukup besar,'' kata Kepala Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara Slamet, Ahad (14/12).

Ia pun meminta Pemkab Banjarnegara segera melakukan penelitian menyeleruh di kawasan tersebut. Lantaran akibat bencana longsor, sekitar lebih dari 35 rumah warga di Dusun Jemblung Desa Sampang terkubur tanah.

Kini, ujar Slamet, seluruh warga Desa Sampang telah diungsikan. Sebagian diungsikan ke lokasi-lokasi pengungsian, dan sebagian lagi mengungsi ke rumah-rumah saudaranya yang berada di tetangga desa.

''Di desa kami, seluruhnya ada sekitar 600 kepala keluarga. Semuanya yang selamat dari bencana longsor, saat ini mengungsi karena  khawatir masih akan terjadi longsor susulan dari gunung Telogo Lele,'' jelasnya.

Posisi pegunungan Telogolele, berada di selatan Desa Sampang. Bentuknya memanjang dengan beberapa pucuk gunung di pegunungan tersebut. Yang mengalami longsor, adalah salah satu pucuk gunung yang ada di pegunungan tersebut.

Kades Slamet berharap, bila ada kepastian tentang kondisi di puncak pegunungan tersebut, maka warganya bisa mengambil keputusan, apakah akan minta direlokasi atau kembali ke rumah tinggal mereka pada musim penghujan seperti sekarang ini.

"Bila memang dinyatakan aman, maka alhadulillah kami bisa kembali dengan tenang ke rumah kami. Namun, kalau memang harus direlokasi, ya kami menunggu bagaimana kebijakan pemerintah kabupaten,'' jelasnya.

Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno mengaku sudah mengundang berbagai pihak terkait untuk meneliti tanah di beberapa lokasi yang terjadi bencana yang terjadi di Banjarnegara. Antara lain, ke BNPB dan juga PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi).

''Kami awalnya meminta mereka meneliti kondisi tanah di Dusun Pencil Karangtengah Kecamatan Wanayasa yang saat ini tanahnya mengalami pergerakan. Namun, setelah kejadian di Dusun Jemblung Desa Sampang, kami minta mereka juga segera meneliti kondisi tanah di lokasi ini,'' jelasnya.

Meski demikian, dia mengaku belum tahu hasilnya. Namun untuk mengantisipasi kemungkinan buruk, pihak Pemkab sudah memutuskan untuk mengungsikan seluruh warga Sampang.

''Yang penting, kita sudah mengevakuasi warga ke lokasi yang relatif aman. Fokus kita sekarang masih mencari korban yang tertimbun longsor,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement