Ahad 14 Dec 2014 07:29 WIB

Presiden Bertolak ke Banjarnegara Tinjau Longsor

Sejumlah personel SAR dan TAGANA, mengevakuasi korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (13/12). Longsor menimbun 40 rumah di desa itu pada Jumat (12/12) sore.
Foto: antara
Sejumlah personel SAR dan TAGANA, mengevakuasi korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (13/12). Longsor menimbun 40 rumah di desa itu pada Jumat (12/12) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo, Ahad pagi (14/12), dijadwalkan bertolak menuju Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk meninjau lokasi bencana alam tanah longsor.

Kepala Negara dijadwalkan bertolak dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada pukul 07.00 WIB Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa berdasarkan pendataan sementara sebanyak 20 jenazah korban longsor di Dusun Jemblung, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, telah ditemukan.

"Dalam situasi seperti ini memang masalah pendataan selalu ada pergerakan-pergerakan. Hingga saat ini, kita telah menemukan jenazah saudara-saudara kita sejumlah 20 orang," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif di Banjarnegara, Sabtu (13/12) malam.

Syamsul mengatakan hal itu kepada wartawan usai Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Tanah Longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, di Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara yang berlokasi di Kantor PGRI-KPRI Karangkobar.

Sementara jumlah korban yang masih akan dicari, kata dia, sebanyak 88 orang. Menurut dia, jumlah tersebut berdasarkan data yang diperoleh Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo dari Kepala Dusun Jemblung.

Kendati demikian, dia mengakui kemungkinan adanya korban lain dari kendaraan yang melintas saat bencana tanah longsor itu terjadi. "Adanya berbagai informasi yang simpang siur bahwa apakah ada kendaraan yang di sana, kemudian berapa jumlahnya, itu masih dalam pengecekan," katanya.

Selain itu, kata dia, dalam rapat juga dibicarakan masalah keamanan mengingat kondisi tanah di sekitar lokasi bencana sangat rapuh sehingga setiap saat akan bergerak. Personil TNI, Polri, dan PMI mulai hari hari ini akan mengatur masyarakat yang mendatangi lokasi bencana.

"Jangan sampai terjadi korban yang tidak kita kehendaki karena kita ketahui bahwa luncuran tanah yang terjadi kemarin (Jumat, red.) bisa loncat ke jalan provinsi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement