REPUBLIKA.CO.ID. Oleh: Ahmad Baraas
MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr TGH M Zainul Majdi mengarahkan pariwisata NTB menjadi daerah wisata yang dikunjungi para wisatawan berkeluarga. Hal itu, kata Gubernur, sejalan dengan ditetapkannya NTB sebagai wisata syariah.
“Kami akan lebih banyak memunculkan konten atau kearifan lokal dari setiap daerah yang menjadi objek atau destinasi wisata di NTB," ungkap Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr TGH M Zainul Majdi di Mataram, Rabu (10/12).
Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) mengemukakan hal itu ketika menerima kunjungan Menteri PU Basuki Hadimuljono dan Menteri PPN Andrinof Chaniago.
Kedua menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK itu, ke NTB terkait pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Regional tahun 2014 yang digelar di Gedung Graha Bhakti Praja, Mataram.
Menurut Gubernur, sebagai destinasi wisata syariah, menggarap pasar family tourist adalah hal yang tepat. Karena, sebutnya, orang-orang yang sudah berkeluarga, khususnya kalangan usia lanjut, akan lebih menikmati kekayaan budaya dan keindahan alam di daerah tujuan wisata. “Mereka pastilah lebih enjoy dengan keindahan alam dan keunikan budaya NTB,” katanya.
Sementara itu, terkait eksplorasi potensi pariwisata NTB, Andrinof Chaniago menyatakan perlu adanya penambahan pasar wisatawan dalam lingkup keluarga dan lansia di NTB.
Dia berharap, NTB dapat membuat suatu terobosan baru atau suatu brand agar semua potensi yang dimiliki dapat dimunculkan dengan mengedepankan kearifan lokal.
“Rencana pengembangan itu agar segera dilaporkan sebagai masukan pemerintah pusat, dan bila perlu, penyusunan rencananya dibantu oleh Bappenas,” ujar Andrinof Chaniago menjelaskan.
Dalam kesempatan sebelumnya, Asisten Administrasi Umum dan Kesejahteraan Rakyat HL Syafi'I mengatakan, Pemprov NTB akan terus mendorong keterbukaan informasi kepada publik dalam upaya mengembangkan dan mendukung pariwisata nasional.
“Dalam hal pengembangan pariwisata, keterbukaan informasi merupakan hal yang utama dan sangat diperlukan publik,” kata HL Syafi'i di Mataram, beberapa waktu lalu.
Karena itu, sebagai daerah tujuan wisata, NTB tentunya telah berupaya melakukan pembenahan di sektor tersebut. Termasuk dalam memberikan akses keterbukaan informasi kepada publik mengenai pariwisata di daerah itu.
“Saat ini, kunjungan wisatawan ke NTB terus mengalami peningkatan. Karenanya, diperlukan sinergi berbagai pihak dalam memantapkan promosi pariwisata daerah, selain keterbukaan informasi,” katanya.
Menurut dia, saat ini, NTB telah masuk dalam kategori 10 daerah destinasi unggulan pariwisata nasional dan 12 daerah pengembangan pariwisata syariah. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata di daerah ini, tengah mengarah pada pariwisata berkelanjutan, pariwisata hijau, dan pariwisata syariah.