REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma pada pukul 21.50 WIB setelah melakukan kunjungan kerja di Korea Selatan selama tiga hari, Jumat (12/12).
Jokowi mengatakan, selama berada di Negeri Ginseng tersebut, Indonesia telah menjalin kerja sama dengan negara Asean dalam bidang penanganan bencana.
"Ada kerja sama penanganan bencana. Seperti di Filipina kemarin ada bencana taifun. Bagaimana semua negara bisa membantu kalau diperlukan," ucap Jokowi yang baru turun dari pesawat kepresidenan.
Ikut mendampingi blusukan presiden, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menkopolhukam Tedjo Edy Purdjiatno, dan Menko Kemaritimin Indroyono Soesilo.
Selain kerja sama di bidang penanganan bencana, Jokowi juga banyak melakukan pertemuan dengan para investor Korea. Menurut mantan gubernur DKI Jakarta tersebut, banyak perusahaan besar asal Korea yang menyatakan siap menambah nilai investasinya di Indonesia, seperti Lotte, Posko, dan SK Energy.
"Untuk mengurangi defisit neraca perdagangan, defisit transaksi kita, saya kira perusahaan seperti ini diperlukan investasinya di Indonesia," ucap dia.