REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi widiana Adia menyayangkan mundurnya Emirsyah Satar sebagai direktur utama PT Garuda Indonesia Tbk. Emirsyah, kata Yudi, telah mencatat kinerja yang baik dan memuaskan selama memimpin perusahaan penerbangan yang saham mayoritasnya milik pemerintah itu.
“Saya kira ini hak pribadi bagi Emirsyah Satar untuk mengundurkan diri dari Garuda, namun saya sangat menyayangkannya,” kata Yudi dalam penjelasan persnya, Kamis (11/12).
Yudi menyoroti kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada Garuda. Kebijakan penghematan yang dicanangkan pemerintah dinilai Yudi jangan sampai membunuh eksistensi Garuda.
Kebijakan penghematan, jelas dia, jangan sekadar pencitraan. Kebijakan untuk tidak naik pesawat di kelas bisnis sebaiknya dijadikan pilihan, bukan sebagai sebuah keharusan. "Sekarang harga avtur juga naik. Kalau begini, Garuda sudah jatuh tertimpa tangga,” kata Yudi.
Emirsyah Satar mengundurkan diri sebagai dirut Garuda dan surat pengunduran dirinya sudah diserahkan kepada Kementerian BUMN yang akan disahkan pada RUPSLB Jumat (12/12). Pengunduran diri Emirsyah lebih awal dari jadwal, karena jabatannya baru berakhir pada 22 Maret 2015.