Kamis 11 Dec 2014 17:56 WIB

Dubes AS: Islam Berkembang Pesat di Amerika

Dubes AS untuk Indonesia Robert O Blake Jr bersalaman dengan Rektor UMM Muhadjir Effendy.
Foto: Humas UMM
Dubes AS untuk Indonesia Robert O Blake Jr bersalaman dengan Rektor UMM Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Islam sangat berkembang pesat di AS, bahkan pemeluk Islam termasuk warga yang baik. Hal tersebut dikatakan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake, Jr.

"Amerika menaruh hormat yang tinggi pada Islam. Agama ini pesat di Amerika, dan bahkan di beberapa negara bagian seperti Texas, Islam agama terbesar kedua setelah Kristen," katanya, saat berkunjung ke PP Tebuireng, Jombang, Jatim, Kamis (11/12).

Ia menilai, tidak perlu ada yang ditakutkan dari Islam, bahkan Amerika sangat menaruh hormat yang tinggi pada Islam. Bahkan, saat ini, perkembangan Islam di Amerika sangat baik.

Pihaknya juga bangga dengan warga Muslim yang berada di Amerika. Selain mereka adalah warga yang taat, tingkat kemakmuran warga Muslim juga sangat baik. Bahkan, mayoritas tingkat pendidikan mereka juga tinggi.

Ia berharap, ke depan akan samakin banyak warga Amerika yang berkunjung serta belajar di Indonesia. Terlebih lagi, Amerika Serikat dan Indonesia memiliki kesamaan nilai-nilai yang dijunjung tinggi seperti demokrasi, pluralisme, dan HAM. Demokrasi di Indonesia, saat ini tidak terlepas dari peran almarhum Gus Dur, yang mewariskan nilai-nilai tersebut.

Pihaknya juga sangat menghargai Gus Dur. Ia juga kagum dengan ajarannya yang mengedepankan saling toleransi serta menghargai kemajemukan yang ada di Indonesia.

"Peran Gus Dur sangat besar dalam demokrasi, dengan menumbuhkan perasaan saling menghargai dan toleransi," ujarnya.

Menurut Dubes Blake, nilai-nilai demokrasi serta tolerasi sangat dibutuhkan, terlebih lagi di dunia yang penuh dengan tantangan seperti Timur Tengah.

Indonesia bisa menjadi contoh positif, karena mempunyai demokrasi, mempunyai toleransi, serta saling menghargai dalam kemajemukan, keanekargaman di negeri ini.

Ia juga mengatakan, warisan Gus Dur untuk toleransi serta demokrasi juga bisa menjadi bekal penting bagi para pemimpin yang akan memimpin Indonesia di masa depan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement