Rabu 10 Dec 2014 23:30 WIB

Andrinof: Pariwisata Indonesia Saat Ini tak Ramah Lingkungan

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pulau Karimunjawa seluas 107.225 hektar dan memiliki keindahan alam baik di darat maupun di bawah laut tersebut, menjadi ikon pariwisata Jawa Tengah pada 2013 mendatang.
Foto: Antara
Pulau Karimunjawa seluas 107.225 hektar dan memiliki keindahan alam baik di darat maupun di bawah laut tersebut, menjadi ikon pariwisata Jawa Tengah pada 2013 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM-Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Andrinof Chaniago prihatin dengan kondisi pariwisata Indonesia saat ini.

''Sangat disayangkan  kondisi pariwisata Indonesia saatt ini hanya mampu mendatangkan sembilan juta wisatawan asing per tahun,'' ujar Andrinof seusai Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrebang) Regional Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang berlangsung di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (10/12).

Menurut Andrinof, salah satu penyebab utamanya adalah pengelolaan sektor pariwisata yang tidak ramah lingkungan. ''Masalahnya bukan di objek wisatanya, tapi ada di masalah mental pengelolanya. Padahal alam kita bagus. Semoga dengan membangun mental usaha yang benar, pariwisata kita bisa maju'' harap Andrinof.

Lanjutnya, banyak pengusaha sektor pariwisata masih memiliki etos bekerja yang tidak baik, mengelola sektor pariwisata dengan kumuh, tidak mengelola lingkungan dengan baik. ''Selain itu, yang menggangu perkembangan sektor pariwisat adalah masalah premanisme. Masalah premanisme ini harus segera diberantas sehingga sektor pariwisata kita dapat segera bangkit,'' jelas Andrinof.

Diutarakan Andrinof, Indonesia seharusnya bisa mendatangkan lebih dari 10 juta wisatawan asing dalam satu tahun karena memang sebenarnya potensi wisatanya cukup banyak. Indonesia saat ini tertinggal jauh dari Singapura, Malaysia dan Thailand yang bisa mendatangkan 24 juta wisatawan mancanegara per tahunnya.

''Pemerintah memasang target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 ini untuk dapat mendatangkan 20 juta wisatawan asing per tahun. Pemerintah memasang target tinggi karena membidik devisa sebesar Rp 260 triliun pada tahun 2019. Selain itu, diharapkan sektor ini juga mampu menyumbang delapan persen Produk Domestik Bruto pada 2019, atau naik 3,8 persen dari proporsi PDB 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement