REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jabar, menyampaikan bencana banjir bandang yang melanda Kecamatan Banjarwangi dan Cikajang, Selasa (9/12) telah merendam 734 rumah penduduk, enam rumah di antaranya hanyut.
"Data rumah yang dilanda banjir itu baru sementara, sampai sekarang masih dilakukan penghitungan termasuk kerugiannya," kata Kepala Pelaksana BPBD Garut Dik Dik Hendrajaya melalui telepon seluler, Rabu.
Ia menuturkan, banjir melanda dua kecamatan itu akibat meluapnya Sungai Cibarengkok yang sebelumnya hujan mengguyur wilayah Garut.
Ia menyebutkan, banjir yang cukup parah melanda Kecamatan Cikajang, enam rumah hanyut, 41 rumah rusak berat, 108 rusak ringan dan 279 tergenangi air. Selain rumah, banjir juga merendam delapan masjid, dua madrasah, dan satu bangunan SD.
Sedangkan banjir di Banjarwangi, kata Dikdik, tersebar di lima Kampung Desa Tanjungjaya sebanyak 300 kepala keluarga atau 300 rumah.
"Jumlah jiwa 1.177 mengungsi, di antaranya ada pelajar SD 192 orang, SMP, 74 orang, SMA, 58 orang dan balita 105 orang," katanya.
Bencana banjir bandang tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerugian materi akibat kerusakan rumah dan barang berharga.
Sementara warga dievakuasi ke tempat pengungsian di Bale Desa setempat dan rumah tetangga yang tidak dilanda banjir, kemudin tim BPBD memberikan bantuan logistik dan perlengkapan lain bagi korban selama mengungsi seperti selimut dan pakaian.
"Tidak ada korban jiwa, korban dievakuasi di Bale Desa dan rumah tetangga yang tidak terkena banjir," kata Dik Dik.