REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara mengembangkan desa wisata dalam upaya meningkatkan mempromosikan berbagai potensi wisata yang dimiliki daerah ini, terutama di berbagai desa.
"Untuk mengembangkan sejumlah Desa maupun Kelurahan di Malut untuk mengadopsi strategi dalam mempromosikan potensi desa maupun Kelurahan di Malut, maka sejumlah personel diberikan pendidikan khusus mengenai pengembangan desa wisata," kata Kadis Pariwisata Malut, Samin Marsaoly di Ternate, Rabu (10/12).
Ia mengatakan, untuk mengembangkan potensi wisata, pihaknya telah menikutsertakan empat peserta untuk mengikuti pelatihan dan studi banding kegiatan pelatihan pengembangan Desa Wisata di Pentingsari, Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Menurut Samin, Desa Pentingsari dipilih sebagai lokasi pelatikan sebab keunggulan desa wisata ini karena memiliki 3 aspek yang sangat diandalkan karena keunikan alamnya, sistem kerja dan pemberdayaan masyarakat.
Selain keanekaragaman vegetasi yang tetap dilestarikan, keberadaan berbagai potensi wisata juga menjadikan Desa ini , tak pernah sepi pengunjung setiap bulannya.
Para pengunjung ini berasal dari banyak kota di Jawa maupun luar Jawa seperti Jakarta, Bandung, Riau juga Kalimantan. Selain itu, wisatawan luar negeri seperti dari Eropa, Asia dan Amerika mengunjungi Desa Wisata Pentingsari.
"Kami memiliki target dan perencanaan yang matang, dengan harapan para peserta bisa menembangkan potensi yang ada di masing-masing wilayahnya," katanya.
Ia menyatakan, saat ini Malut memiliki berbagai potensi pariwisata yang akan dikembangkan, sehingga bisa menjadikan Malut sebagai tujuan wisata andalan di Indonesia Timur.
Oleh karena itu, saat ini potensi wisata seperti pulau Widi, Lelei dan Pulau Nusa Raa di Kabupaten Halmahera Selatan dan berbagai potensi andalan wisata di berbagai kabupaten/kota di Malut akan terus dipromosikan dan dilestarikan, sehingga menarik minat wisatawan datang ke Malut.