Rabu 10 Dec 2014 00:55 WIB

Menaker Minta Buruh Ubah Aksi Demo Jadi Dialog Sosial

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Hazliansyah
Menteri Ketenagakerjaan Muh Hanif Dhakiri (baju putih).
Menteri Ketenagakerjaan Muh Hanif Dhakiri (baju putih).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Indonesia Muh Hanif Dhakiri meminta kepada pekerja atau buruh yang berencana melakukan unjuk rasa agar dapat mengubahnya menjadi pola gerakan dialog sosial.

Hanif mengakui, persoalan unjuk rasa merupakan hak pekerja dan buruh. Namun, pihaknya meminta pelaksanaannya dapat berlangsung dalam suasana tertib, aman, damai, dan tidak anarkis. 

Apalagi pihaknya berkomitmen memperjuangan segala aspirasi dan tuntutan pekerja/buruh dengan menggunakan forum-forum dialog sosial yang terdapat dalam dewan pengupahan, Lembaga Kerja sama (LKS) Bipartit  dan LKS Tripartit.

“Selain menyampaikan aspirasinya melalui aksi unjuk rasa, para buruh dapat memperjuangkan aspirasi dan hak-haknya melalui gerakan dialog sosial,” ujarnya di kantor Kemnaker, Jakarta, Selasa (9/12). 

Ia mengajak mengajak para pekerja atau buruh yang tergabung dalam serikat pekerja atau serikat buruh mengeser pola perjuangannya dari gerakan turun ke jalan  menjadi gerakan dialog sosial. 

Menurutnya, tren pergerakan buruh di seluruh dunia sudah bergeser dari gerakan turun ke jalan menjadi gerakan dialog sosial. 

“Demikian pula seharusnya perjuangan pekerja/buruh di Indonesia,” ujarnya. 

Gerakan dialog sosial ini dinilainya akan lebih efektif dan bermanfaat bagi semua pihak. Pihak pemerintah, pengusaha dan pekerja atau buruh kemudian dapat berdialog untuk mencari solusi yang menguntungkan semua pihak. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement