Selasa 09 Dec 2014 18:11 WIB

Menko Polhukam: Pascabentrok Papua Kondisi Keamanan Kondusif

 Menko Polhukam Tedjo Edy Purdjianto (Republika/ Tahta Aidilla)
Menko Polhukam Tedjo Edy Purdjianto (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhi Purdjiatno mengatakan situasi keamanan setelah terjadinya bentrok antara warga Kabupaten Paniai, Papua, dengan aparat TNI dan Polri pada Senin (8/12) sudah kondusif.

"Sudah kondusif. Jadi Polda Papua dengan Kodam sudah bertemu dengan tokoh masyarakat sana dan sudah diselesaikan. Memang kemarin ada kesalahpahaman. Tetapi saya rasa, semangatnya sudah ingin bersatu kembali. Bisa diakurkan lagi lah sebenarnya itu," kata Menko Polhukam usai menghadiri pengangkatan Menhan Ryamizard Ryacudu sebagai warga kehormatan Korps Marinir di Lapangan Apel Kesatrian Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (9/12).

Tedjo mengatakan, ada kesalahpahaman antara warga dengan aparat, sehingga terjadi baku hantam, kemudian warga menyerang kantor polsek dan koramil setempat.

"Terjadi pembalasan demikian, nggak tahu darimana letusan itu (sehingga terjadi korban tewas). Itu yang tengah diinvestigasi. Dari hasil investigasi, kita harapkan darimana letusan itu, senjatanya apa, pelurunya apa dan darimana, balistiknya apa. Dan kami harapkan sudah tidak terjadi seperti itu lagi lah," papar Tedjo.

Pendekatan keamanan di Papua, kata Menko Polhukam, pengamanannya standar, dimana aparat kepolisian jadi garda terdepan karena itu merupakan keamanan dalam negeri.

Ketika ditanya, apakah aparat TNI dan Polri mengalami stres karena melakukan penembakan kepada warga, lanjut Tedjo, aparat ketika itu tengah dalam situasi terdesak dan bersenjata.

"Saya juga tidak tahu asal letusan itu dari mana. Tapi itu dalam situasi keterpaksaan. Kalau mereka menyerang, sekian banyak, ratusan orang, ya mereka mungkin terpaksa. Tapi ya harusnya hal itu tidak boleh terjadi. Tapi karena sudah terjadi, ya diharapkan kondisi bisa kembali seperti semula," jelas Tedjo.

Ia mengatakan, tak ada pendekatan khusus dalam pengamanan di Papua, bahkan pemerintahan Jokowi-JK mengutamakan pendekatan kesejahteraan.

"Bukan pendekatan keamanan, tapi pembangunan. Jadi Presiden Jokowi sudah menyampaikan, pembangunan Indonesia bakal diarahkan ke wilayah Timur, salah satunya adalah di Papua," ucapnya.

Kasus penembakan di Paniai, Papua, yang menyebabkan sedikitnya empat warga sipil tewas, Senin (8/12) dini hari, bermula dari teguran warga di pondok Natal Bukit Merah kepada seseorang yang belum dikenal saat berkendara tanpa lampu pada Minggu (7/12) malam.

Teguran itu kemudian berlanjut dengan perkelahian dan sempat terdengar tiga kali suara tembakan. Setelah kejadian itu, warga setempat membakar kantor?Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Paniai, lalu menyerbu Polsek dan Koramil setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement