REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bunyi lesung yang ditumbuk Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, Busyro Muqoddas, Bambang Wijanarko, dan Johan Budi menandai pembukaan Festival Antikorupsi di Grha Saba Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (9/12).
Setelah bunyi lesung (kayu panjang untuk menumbuk padi) ditimpali dengan suara othok-othok (permainan tradisional) yang dibunyikan seluruh tamu undangan.
Bunyi lesung dan othok-othok yang menggema dalam gedung menandai sebuah kolaborasi petani untuk menghasilkan beras.
Sedang dalam Festival Antikorupsi ini diharapkan kolaborasi ini bisa memberantas korupsi secara meluas hingga seluruh sudut kehidupan.
Ketua KPK, Abraham Samad mengatakan untuk memberantas korupsi tidak lagi menggunakan metode represif saja. Namun KPK akan menggabungkan strategi represif dan pencegahan.
"Pemberantasan korupsi hanya mengandalkan represif hasilnya tidak signifikan. Sedang penerapan represif dan pecegahan IPK-nya mencapai lebih dari tiga digit," kata Samad dalam sambutan pembukaan Festival Antikorupsi di Yogyakarta, Selasa (9/12).