REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah KH Din Syamsuddin mengatakan umat Islam penting untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi seiring perkembangan zaman.
"Menjawab tantangan global, umat Islam di Indonesia tak cukup melakukan revolusi mental, tetapi juga hijrah mental," kata pemilik nama lengkap Muhammad Sirajudin Syamsuddin itu di Semarang, Senin (8/12).
Hal itu diungkapkan Din yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu usai Halaqah Ulama bertajuk "National Building Scientific Tradition with Hijrah" di Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Menurut dia, hijrah mental akan membawa umat Islam semakin sempurna dalam menguasai iptek bagi kemaslahatan umat karena Islam memiliki posisi sangat penting dalam membangun peradaban di bumi ini.
Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut mengatakan sejarah telah membuktikan bagaimana pentingnya posisi dan peran Islam bagi umat manusia di dunia.
Ia menyebutkan munculnya para pemikir dan ilmuwan Islam yang mampu memberikan sumbangan luar biasa bagi dunia, seperti Ibnu Sina di bidang kesehatan, Al Farabi dengan filsafat, hingga fisikawan Al Kindi.
Dalam konteks tantangan dunia global, pria kelahiran Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), 31 Agustus 1958 mengungkapkan, hijrah memiliki makna yang sangat penting melakukan perubahan yang lebih baik.
"Sebab, masih banyak yang mengaku sebagai Islam, namun menerapkan iptek secara tidak amanah dan jauh dari nilai-nilai yang diajarkan Islam. Hijrah mental membawa Islam kembali menemukan kejayaan," katanya.