Ahad 07 Dec 2014 19:39 WIB

Arus Listrik Bandara Soekarno-Hatta Kembali Normal

Penguna jasa pesawat terbang memadati pintu 1 B keberangkatan dalam negri bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten , Jumat (25/7).(Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Penguna jasa pesawat terbang memadati pintu 1 B keberangkatan dalam negri bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten , Jumat (25/7).(Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II menyatakan arus listrik di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah kembali normal setelah peristiwa terbakarnya panel listrik pada Rabu, 3 Desember 2014. Seiring dengan hal tersebut, fasilitas pendingin udara dan penerangan di sejumlah titik di Terminal 2F kembali berfungsi seluruhnya.

"PT Angkasa Pura II (Persero) memohon maaf kepada seluruh pengguna jasa bandara, mitra kerja, dan mitra usaha atas ketidaknyamanan ini," kata Direktur Pengembangan Bandara dan Teknologi PT Angkasa Pura II (Persero) Salahudin Rafi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Ahad (7/12).

Menurut dia, pihak AP II telah memiliki langkah-langkah untuk meningkatkan kehandalan sistem kelistrikan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Perbaikan arus listrik dilakukan oleh para teknisi internal AP II dalam waktu sekitar 3 x 24 jam.

"Adapun perbaikan memang cukup memakan waktu karena pengerjaan yang rumit serta terkait hal teknis lainnya," ucapnya.

AP II selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah mendukung upaya-upaya perbaikan tersebut.

Ia mengatakan pelayanan kepada penumpang pesawat dan pengguna jasa bandara merupakan hal yang utama, oleh karena itu berbagai upaya terus dilakukan guna menghindari dan meminimalisasi risiko yang timbul akibat keadaan darurat.

Salahudin Rafi menuturkan saat ini telah digelar tender pengerjaan peningkatan kehandalan sistem kelistrikan di Bandara Internasional

Soekarno-Hatta.

Proyek tersebut, jelas dia, merupakan bagian dari pengembangan bandara yang membutuhkan investasi total sekitar Rp26,2 triliun.

"Peningkatan kehandalan sistem kelistrikan itu nantinya juga guna mendukung operasional tahap I Terminal 3 Ultimate yang selesai dibangun pada tahun depan," pungkasnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement