REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menggenjot produksi gula nasional dalam waktu empat tahun. Pemerintah akan menambah produksi gula dalam negeri ini dengan membangun 10 pabrik baru.
"Kita itu punya rencana 3-4 tahun. Kita butuh bikin 10 pabrik baru. Rencana kita namanya program 100 : 10. 100 ton rata-rata per ha dengan rendemen 10%," kata JK di Jawa Timur, Sabtu (6/12) kemarin.
Pembangunan 10 pabrik gula baru ini dilakukan agar mencapai rendemen hingga 10 persen. Selain itu, pabrik-pabrik gula yang ada saat ini dinilai sangat tua sehingga kurang efisien dalam memproduksi gula.
"Pasti impor gula itu akan dibatasi," katanya.
Saat ini, kebutuhan gula dalam negeri mencapai 4,5 juta ton. Namun, produksi gula nasional masih sekitar 2,5 ton. "Jadi bagaimana pun kita mesti impor 2 juta. Jadi persoalannya bukan impor atau tidak impor saja. Persoalan pokoknya adalah bagaimana suply dalam negeri," jelasnya.
JK pun mengatakan harga gula di Indonesia saat ini lebih baik dari harga gula di negara lain. Ia menilai, jika harga gula semakin dinaikkan, justru hanya akan membuka celah bagi penyelundupan.