Jumat 05 Dec 2014 13:16 WIB
Golkar pecah

Dipimpin Ical Diprediksi Golkar akan Ditinggal Konstituennya

Agung Laksono
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Agung Laksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh senior Partai Golkar Nusa Tenggara Timur Acry Deodatus menyarankan Agung Laksono dan kawan-kawannya tidak melaksanakan musyawarah nasional tandingan, melainkan membentuk partai politik baru saja.

"Partai politik baru itu dipastikan mendapat dukungan luas dari para simpatisan partai Golkar yang merasa tidak puas dengan sikap Golkar terhadap pemerintahan saat ini," kata Acry di Kupang, Jumat (5/12).

"Saya sarankan Agung Laksono dan kawan-kawan yang dipecar dari Golkar bisa membentuk partai baru. Banyak kader partai di tingkat nasional maupun daerah bisa ditarik untuk bergabung dan pasti mendapat dukungan luas dari masyarakat," katanya.

Menurut dia, pimpinan Golkar hasil munas Bali saat ini tidak searah dengan anggota dan masyarakat pendukung partai berlambang pohon beringin itu, karena telah mengambil langkah-langkah di luar visi misi partai yakni mendukung pemerintahan demi kesejahteraan rakyat.

Karena itu, dia yakin, partai yang dinakhodai Aburizal Bakrie ini akan ditinggalkan pendukung setianya pada Pemilu 2019. "Pimpinan Golkar sekarang ini tujuannya bukan untuk menyeimbang seperti yang sering dilontarkan para elitenya tetapi cenderung untuk menghambat jalannya roda pemerintahan Jokowi-JK. Jadi, suara Golkar akan benar-benar anjlok pada Pemilu 2019," kata Acry.

Kondisi inilah yang membuat anggota dan masyarakat pendukung Partai Golkar sangat amat kecewa terhadap perilaku pimpinan. Karena itu, menurut Acry, Agung Laksono dapat mengambil momentum ini untuk membentuk partai baru dan diyakini para anggota dan masyarakat pendukung yang kecewa pasti memberikan dukungan.

Mengenai manfaatnya bagi pemerintahan, dia mengatakan, tidak ada. Tetapi memiliki efek politik setelah akhir masa jabatan Jokowi, jika Agung cs cenderung mendukung Jokowi-JK dalam mengelola pemerintahan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement