REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ustaz Erick Yusuf mengimbau agar umat muslim jangan sampai mengenakan atribut natal atau bahkan ikut merayakan hari besar umat kristiani, 25 Desember mendatang tersebut.
"Baik mengenakan atribut atau mengikuti perayaan, mungkin awalnya hanya untuk seru-seruan saja, tapi itu sebetulnya sudah melanggar hadits Rasulullah SAW," ujar Ustaz Erick kepada Republika Online (ROL) di Jakarta, Jumat (5/12).
Hadits, kata dia, otomatis merupakan perintah yang tidak boleh dilanggar umat Islam. "Seringkali kita ingatkan terutama pada kaula muda, secara akidah mau itu seru-seruan, bercanda atau apapun, tetap dilarang," katanya.
Dijelaskan kembali olehnya, sebetulnya hukum memakai atribut atau bahkan ikut merayakan hari besar agama lain salah satunya natal tersebut adalah tasabuh dikarenakan kekhawatiran jika umat Islam akan terjerat lebih dalam.
"Namun terlepas muslim akan terjerat lebih dalam atau tidak pada suatu kaum, hukum seperti mengenakan atribut atau ikut merayakan tetap dilarang. Kita cukup menghormati tidak perlu ikut merayakan," jelasnya.
Sementara untuk tingkatan dosa, tambah dia, memang Allah yang menentukan. "Untuk misalnya kalau hanya seru-seruan saja dosanya kecil tapi kalau sampai minum minuman terlarang atau bahkan melakukan hal dilarang agama dalam perayaan tersebut, dosanya besar atau kecil hanya ada di sisi Allah," katanya memaparkan.