REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menginginkan kesejahteraan pegawai negeri sipil di berbagai kementerian dapat ditingkatkan guna meningkatkan kinerja dan menghindari praktik korupsi.
"Saya sudah berbicara dengan Pak Jonan (Menteri Perhubungan) dan Pak Gobel (Menteri Perdagangan)," kata Susi Pudjiastuti di Jakarta, Jumat (5/12). Menurut Susi, dirinya berkoordinasi guna membahas agar terjadi peningkatan gaji terhadap PNS kementerian.
Menteri Kelautan dan Perikanan berpendapat, bila hal itu disetujui Presiden Joko Widodo maka dirinya juga meminta agar para pegawai juga dapat meningkatkan disiplin dan etos kerja yang mereka miliki. Susi mengungkapkan bahwa terkait kenaikan rapat itu juga telah dikemukannya pada sejumlah rapat baik dengan sesama menteri maupun kepada Presiden Jokowi.
"Saya tegas ingin menekankan tata kelola pemerintahan," katanya sambil menambahkan, bahwa hal itu sulit tercapai bila gaji bagi PNS masih relatif minim. Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, peran penyuluh perikanan ke depannya bakal semakin strategis terutama dengan diberlakukannya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015.
"Ke depan, peran penyuluh perikanan akan semakin penting dan strategis, terutama menjelang diberlakukannya MEA pada tahun 2015," kata Susi Pudjiastuti di Jakarta, Selasa (2/12).
Menurut Susi, hal tersebut karena pada 2015, masyarakat akan dihadapkan pada persaingan global dan dituntut untuk memiliki daya saing dan nilai tambah sebagai kunci keberhasilan memenangi persaingan tersebut. Dalam hal itu, ujar dia, peran serta penyuluh perikanan dalam memberdayakan masyarakat sangat dibutuhkan dan perlu terus ditingkatkan dengan mempercepat sertifikasi kompetensi para penyuluh perikanan.
Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk akan terus meneguhkan komitmen untuk membangun sumber daya masusia yang andal dalam mengelola kelautan dan perikanan. Sebagai bukti nyata komitmen tersebut, KKP terus mendorong pengembangan SDM kelautan dan perikanan, baik melalui pendidikan, pelatihan maupun penyuluhan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika