Jumat 05 Dec 2014 01:53 WIB

Perusahaan Perjalanan Wisata Belum Naikkan Tarif

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Mansyur Faqih
Pariwisata Bali (ilustrasi)
Foto: antara
Pariwisata Bali (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tampaknya belum direspons oleh perusahaan perjalanan wisata. Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), I Ketut Ardana mengatakan setidaknya hal itu akan bertahan hingga pertengahan tahun depan.

"Tarif perjalanan wisata tak serta merta bisa kita naikkan. Kontrak dengan standar harga sekarang ini masih berjalan hingga 31 Maret tahun depan," kata Ardana dijumpai Republika di Bali, Kamis (4/12).

Menurut Ardana, perusahaan perjalanan wisata yang tergabung di Asita jumlahnya mencapai 384. Perusahaan itu sudah berpengalaman dengan berbagai kondisi ekonomi di Tanah Air. Anggota pun Asita pernah beberapa kali menghadapi kebijakan kenaikan harga BBM.

Namun, Asita sudah menyusun skema kenaikan tarif dan harga kontrak terbaru yang mulai diberlakukan pada konsumen mulai Juni 2015 hingga 2016. Ardana memperkirakan akan ada penyesuaian kenaikan tarif perjalanan wisata di Indonesia hingga 10 persen.

Demi menekan biaya operasional, beberapa perusahaan perjalanan yang tergabung dalam Asita ke depan mulai beralih menggunakan liquid gas for vehicle (LGV) atau vigas untuk mobil-mobil operasional mereka. 

Marketing Branch Manager PT Pertamina Bali dan Nusa Tenggara, Iwan Yudha Wibawa meyakini, perusahaan perjalanan wisata ke depannya akan lebih banyak beralih ke vigas.

"Saya yakin dalam waktu dekat ini akan populer. Kami melakukan promosi konverter kit khusus dan juga sedang menjajaki kerja sama dengan perbankan," kata Iwan di tempat terpisah.

Pertamina Bali-Nusra, kata Iwan, sudah mempresentasikan program konversi ini secara langsung ke perusahaan tur dan perjalanan wisata. Apalagi, perbedaan harga vigas dengan BBM bersubsidi saat ini sudah jauh, yaitu Rp 5.100 dengan Rp 8.500 per liter. Artinya, perusahaan bisa mengirit Rp 3.400 per liter jika menggunakan vigas.

Khusus tahun ini, Pertamina Bali-Nusra menyiapkan stok vigas hingga 12 ton. Selama dua bulan terakhir, konsumsi vigas di Bali terus meningkat dan sudah mencapai 40 kiloliter per hari. Baru ada tiga SPBU vigas di Bali yang di antaranya berlokasi di Hayam Wuruk dan Nusa Dua. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement