REPUBLIKA.CO.ID, TEBET -- Petugas Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan Kecamatan Tebet Hadi, tiga tahun lalu menemukan seekor buaya saat membersihakn kali Ciliwung.
Buaya ini kemudian ditangkap bersama-sama. Sempat buaya kecil ini lolos dari tangkapan petugas. Kemudian kembali ditemukan di pinggiran kali. Hadi diam-diam menyekap kepala buaya dan membawanya ke Posko Suku Dinas Kebersihan di kelurahan Tebet Barat dekat Taman Honda.
“Kita temukan saat masih kecil ukuran 20 sentimeter,” ujar Hadi
Saat penggusuran kemarin Rabu (3/12) buaya yang dipelihara petugas kebersihan ini sudah berukuran 1,5 meter. Buaya itu sempat panik saat petugas penertiban berkumpul. Beberapa kali buaya sempat memberontak saat petugas yang akrab dengan buaya menangkapnya. Kata Hadi, buaya yang dipelihara petugas kebersihan sudah dua hari belum makan. Biasanya satu kilogram ikan segar diberikan kepada buaya itu tiga hari sekali.
Petugas kebersihan yang berada di posko kebersihan dekat taman Honda ini memang sudah sangat akrab dengan buaya itu. Tidak pernah sekalipun buaya tersebut dikandangkan bahkan diikat. Ia dilepaskan begitu saja oleh petugas. Tidak satu atau dua orang saja yang bekerja di Posko. Sekali pun buaya itu tidak pernah setakut saat penertiban bangunan liar yang berada diatas lahan Pemerintah Daerah Jakarta.
Anehnya saat penggusuran, buaya itu panik. Tidak mau ditangkap. Ia meronta-ronta, dan sempat mengeliat saat digendong petugas yang sudah mengenali buaya itu dari kecil. Akhirnya untuk keamanan petugas buaya itu akhirnya diikat dan dimasukan ke gerobak. Rencananya buaya itu akan kembali dirawat oleh petugas kebersihan sampai ukurannya sudah sangat besar dan terlihat buas.
“Kalau terlihat buas, walaupun jinak masyarakat yang datang ke pos akan takut,” ujar Hadi
Hadi dan kawan seprofesinya sudah meniatkan buaya kali Ciliwung itu diserahkan ke Kebun Binatang Ragunan. Ia berharap banyak, buaya yang sudah dipelihara dari kecil itu dirawat dengan baik di kebun binatang. Ia masih merasa ngeri dengan pemberitaan di kebun binatang Surabaya yang menewaskan beberapa ekor binatang.
Hadi dan petugas kebersihan lainnya menganggap buaya itu sudah seperti sahabat sendiri. Dengan bangga petugas tersebut memperlihatkan foto mereka saat menggendong buaya itu.
Adanya buaya di posko kebersihan kelurahan Tebet Barat, petugas kebersihan yang bekerja merasa senang dan bersemangat buntuk bekerja. Karena ada teman baru yang menghibur dengan tingkah lakuknya yang unik. Tidak sekalipun buaya itu diam. Ia selau berjalan mencari sesuatu untuk dimakan. Pun buaya itu tidak pernah keluar dari halaman pos kebersihan.
Kata Hadi, buaya yang dirawatnya dari kecil itu memang tidak diberi nama. Begitupun dengan petugas lainnya. Tapi, keakraban dengan buaya itu sudah tidak bisa diucapkan dengan kata-kata.
Kepala Seksi Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan Zainuddin sejak juga punya kenangan dengan buaya itu. Awal pertemuannya buaya itu masih kecil. Jadi tidak ada rasa takut Zainuddin dengan buaya itu. Tidak kalah dengan petugas lainnya. Zainuddin juga dengan bangga meperlihatkan foto dengan buaya milik petugas kebersihan. Ia terlihat menggendong buaya tersebut layaknya menggendong anak. Dari fotonya kepala buaya itu sejajar dengan kepalanya sendiri. Ekornya lurus kebawah sampai betis Zainuddin.
Zainuddin bercerita, saat ia berfoto, buaya sudah terlebih dahulu dimandikannya. Kemudian bersama petugas lainya ia berfoto bersama buaya. Tidak sekalipun buaya itu menggigit petugas yang bekerja membuat kompos ataupun yang memilah sampah. Melepaskan buaya tanpa ikatan apapun dibadannya menurut Zainuddin bisa menjaga kebuasan binantang itu. Buktinya buaya tersebut bisa mencari makan sendiri di sekitar pos kebersihan. Zainuddin penuh harap mengatakan agar manusia juga bisa menjaga kelestarian binatang.
“Jangan sekalipun membunuh binatang jika ia tidak pernah mengganggu,” ujar Zainuddin