Kamis 04 Dec 2014 23:01 WIB

Lampung Ajak Amerika Latin Berinvestasi

Red: M Akbar
Petugas penyuluh lapangan menunjukan cara memanen kopi robusta kepada petani kopi saat sekolah lapangan di desa Ngarip, Ulu Belu, Tanggamus, Lampung.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Petugas penyuluh lapangan menunjukan cara memanen kopi robusta kepada petani kopi saat sekolah lapangan di desa Ngarip, Ulu Belu, Tanggamus, Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi Lampung mendorong negara-negara di Amerika Latin maupun Eropa untuk berinvestasi di Lampung yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar.

"Saya mengajak kepada seluruh duta besar dan wakil dari kedutaan besar negara Eropa dan Amerika untuk berinvestasi di Provinsi Lampung. Kami menerima berbagai investasi yang akan di lakukan di daerah ini," kata Wakil Gubernur Lampung Bakhtiar Basri, pada pertemuan dengan sejumlah duta besar dan wakil kedutaan besar negara anggota For East Asia And Latin Cooperation (FEALAC), di Bandarlampung, Kamis (4/12).

Ia menginformasikan Lampung merupakan pintu gerbang pulau Sumatera, penghubung antara pulau Sumatera dan Jawa yang menjadikan daerah itu sangat strategis. Dengan luas wilayah 51,9 km persegi dan jumlah penduduk 9,5 juta jiwa, Lampung terbagi dalam 15 kabupaten dan kota, yang masing-masing memiliki potensi dan keunikan kewilayahan.

Secara nasional, lanjut dia, Lampung merupakan lumbung pangan dengan produksi padi sebesar 3,2 juta ton, berkontribusi terbesar 4,54 persen terhadap nasional. Lampung adalah penghasil kopi sebanyak 133 ribu ton per tahun serta ubi kayu 9,6 juta ton/tahun yang merupakan peringat pertama terbesar di Indonesia.

Komoditas unggulan lainnya adalah tebu dengan produksi 40 ribu ton atau berkontribusi sebesar 25,19 persen terhadap produksi nasional, lada 23 ribu ton/tahun, serta merupakan produsen sapi potong (834 ribu ekor) sebagai pemasok terbesar di wilayah Sumatera dan Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

"Produksi tersebut, masih terus dapat ditingkatklan sehingga Lampung mampu berkotribusi lebih banyak lagi untuk nasional," jelasnya.

Wagub Lampung itu juga menjelaskan industri berskala nasional yang berkembang di Provinsi Lampung antara lain industru nanas kaleng yang merupakan nomor tiga terbesar di dunia, industri gula putih yang mampu berproduksi 40 ribu ton/hari, industri karet dengan produksi 54 ribu ton/tahun dan sentra tambak udang, berkontribusi sebesar 40 persen terhadap produksi nasional dan merupakan yang terbesar di Asia.

Selain sentra produksi pertanian, Lampung memiliki potensi kekayaan alam antara lain berupa panas bumi dengan potensi sebesar 2.867 MW atau sekitar 10 persen dari total produksi potensi panas bumi di Indonesia yang tersebar di Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus dan Lampung Barat serta memiliki potensi batubara di Kabupaten Mesuji.

Wilayah daratan Provinsi Lampung seluas 35 ribu km dengan garis pantai sepanjang 1.185 km serta terdiri atas 132 pulau besar dan kecil, memiliki potensi pariwisata yang luar biasa.

Pantai barat dan Teluk Lampung memiliki pesona alam "sun, sand and sea" yang menjadi daya tarik utama wisatawan, disertai dengan berbagai aktivitas wisata seperti snorkling dan diving, surving serta melihat keindahan atraksi lumba-lumba di laut lepas.

''Posisi kami juga strategis karena dekat dengan Ibukota Jakarta sehingga menjadikan Lampung berpeluang menampung surplus pasokan barang ekspor--impor dari Pelabuhan Tanjung Priok,'' ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement