Kamis 04 Dec 2014 16:13 WIB

Waspada Nabi Palsu, Masyarakat Bisa Mengadu ke Tokoh Setempat

Rep: CR05/ Red: Erdy Nasrul
Lia Eden Nabi Palsu
Foto: ist
Lia Eden Nabi Palsu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai imbauan bagi masyarakat, Ketua Yayasan Inspirasi Muda Bogor (IMAGO) Lholis Wardan mengatakan, jika menangkap sinyal terkait penyebaran ajaran Islam sesat, masyarakat bisa langsung melaporkannya pada tokoh agama setempat.

"Masyarakat harus aktif menyampaikan informasi, melaporkan langsung ke Dewan pengurus masjid misalnya atau tokoh setempat," ujar dia kepada Republika Online (4/12) di Jakarta, Kamis (4/12).

Dijelaskan Lholis, munculnya ajaran atau pemahaman menyimpang di tengah masyarakat juga menurutnya terpengaruh oleh isu global. "Semisal ISIS, Syiah, Ahmadiyah kebanyakan itu isu global," kata dia.

Dengan serbuan informasi dari luar tersebut, kata dia, tidak bisa dipenetrasi dengan baik oleh masyarakat. "Masyarakat sangat mudah terpengaruh, kita tidak bisa membendung informasi tersebut. Jadi masyarakat harus membentengi diri salah satunya dengan melaporkannya pada tokoh agama setempat," katanya.

Dikatakan lebih lanjut, selain melaporkan, masyarakat otomatis juga bisa berdiskusi dan mendapat pemahaman ajaran Islam yang benar dari tokoh tersebut. "Sehingga kasus penyebaran ajaran-ajaran sesat ataupun kemunculan nabi palsu bisa ditunggulangi sehingga masyarakat juga tidak ikut-ikutan," katanya.

Seperti diketahui, baru-baru ini muncul seorang guru bantil alias syeh Muhammad, warga Kampung Rantau Bemban, Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur yang mengaku sebagai nabi utusan Tuhan. Guru bantil yang tengah ditahan di Rutan Tenggarong tersebut juga memiliki banyak pengikut sekaligus penentang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement