REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar telah berakhir dengan keputusan Aburizal 'Ical' Bakrie yang terpilih lagi menjadi Ketua Umum. Anak mantan Presiden Soeharto, Tommy Soeharto menyatakan pesimistisnya terkait perkembangan partai Golkar.
"Dan pohon beringin itu akan semakin layu. Layu karena tumbuhan di sekitarnya hanya menjadi pemberi aura panas bukan sebagai pemberi aura sejuk," kata Tommy melalui akun Twitter pribadinya @TommySoeharto62 yang juga diungkapkan di Facebook pribadinya.
Tommy mengakui ia memang cukup senang bila koalisi tetap terjaga namun ia juga akan salut jika wibawa partai juga diperhatikan. Ia juga menyampaikan ucapan selamat karena penghargaan saya kepada anda semua sebagai kader.
Akan tetapi ia sangat risau akan kejadian akhir-akhir ini di tubuh partai. Karena bagaimanapun, ia menilai kepentingan partai di atas kepentingan koalisi dan kepentingan koalisi yang sebenarnya adalah semata-mata untuk mengawal kepentingan rakyat,
"Itu tujuan koalisi namun semakin hari saya melihat yang terjadi di sini adalah kepentingan kekuasaan dan ambisi," ujarnya.
Ia melanjutkan etika berorganisasi nyata-nyata telah dilanggar, bahkan prinsip-prinsip yang ditanamkan para pendiri telah di abaikan. Partai didirikan dan dibesarkan para pendahulu tapi para penerus tidak pernah memperjuangkan nama baik para pencetus itu.
"Terus terang saya sangat ragu akan masa depan partai ini, apa yang akan terjadi ke depannya kita tidak tau, namun gambarannya sudah terlihat jelas".
"Jangan bangga dulu dengan kemenangan hasil tawar menawar, cita2 partai bukan untuk mewujudkan cita2 ambisi anda2 yang tidak lagi memiliki amunisi wibawa".
"Saya berbicara karena risau mengingat cita2 pendiri partai yang tidak diperjuangkan nama baiknya dengan serius," tegas Tommy.