Kamis 04 Dec 2014 16:28 WIB

Sering Offside, Pemerintahan Jokowi Diprediksi Segera Tumbang

Presiden Jokowi menyapa para pendukungnya pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam.   (Republika/Yasin Habibi)
Presiden Jokowi menyapa para pendukungnya pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Setelah hampir dua bulan memerintah, Presiden Jokowi mengeluarkan beberapa kebijakan blunder. Kepemimpinan mantan Gubernur DKI tersebut diprediksi tidak akan bertahan lama.

“Popularitas Jokowi semakin terpuruk, bukan tidak mungkin umur pemerintahan Jokowi tak bertahan lama, karena rakyat  berkeinginan mengambil kembali legitimasi yang sudah diberikan yang diwujudkannya dalam sebuah kebijakan yang offside,” ujar pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pangi Syarwi Chaniago, Kamis (4/12).

Turunnya popularitas Jokowi, ujar Ipang, panggilan dari Pangi dimulai saat menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Semakin memburuk dengan kebijakannya yang blunder. Misalnya,  pemilihan Jaksa Agung serta Menkumham dari unsur partai politik.

Dilanjutkan lagi dengan pembebasan bersyarat terpidana kasus pelanggaran hak azasi manusia Pollycarpus Budihari Priyanto.

Ipang pun kini menanti keputusan Jokowi tentang posisi Kapolri baru. Jika kembali memilih sosok yang dekat dengan parpol, ia meyakini, tanda kejatuhan sang presiden pilihan rakyat kian dekat.

“Apakah nanti Polri benar benar bebas dari kehendak parpol dan lepas dari kepentingan elit di sekelilingnya? Kita tunggu saja karena mulai muncul kritikan kini Polri terkesan menjadikan mahasiswa sebagai musuh,” cetus Ipang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement