REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelolaan sampah di Indonesia perlu mendapat perhatian serius. Seperti misal, mulai merintis industri daur ulang.
Direktur Waste4Change, M. Bijaksana Junerosano, di beberapa negara maju, sampah telah dimanfaatkan menjadi barang memiliki nilai guna, serta nilai jual. "Konsep Zero Waste semacam itu sudah berkembang di negara-negara maju," ujarnya, kepada ROL di Jakarta, Rabu (3/12).
Ia mengungkapkan, di Swedia sampah dijadikan energi sebagai sumber energi pengganti minyak bumi. Ini artinya, tak ada sampah yang tak bisa didaur ulang.
Agar konsep Zero Waste dapat terwujud, lanjutnya, harus ada pergeseran perilaku masyarakat. Kepedulian masyarakat harus ditingkatkan, dan turut diajak berpartisipasi dalam pengelolaan sampah.
Pada acara Jakarta Fashion Week (JFW) beberapa waktu lalu, Sano bekerjasama dengan Perusahaan kecantikan The Body Shop, berupaya menjalankan program Zero Waste. Hasilnya, sekitar empat ton sampah terkumpul.
Kini, 75 persen dari total sampah tersebut telah berada dalam proses pengelolaan, sehingga tak akan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau sungai. Sebelumnya, sampah juga telah dipilah berdasarkan kategori organic, inorganic, serta kertas, yang bakal memudahkan proses daur ulang.