Rabu 03 Dec 2014 18:57 WIB

LSM Anak Ini Usulkan Harga Rokok di Atas Rp 60 Ribu per Bungkus

Stiker seram di rokok
Stiker seram di rokok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Lembaga swadaya masyarakat Lentera Anak Indonesia menilai harga rokok di Tanah Air masih terlalu murah dan menyarankan agar dinaikan di atas Rp60 ribu per bungkus guna membatasi akses anak dan remaja merokok.

"Harga rokok saat ini jauh lebih kecil dari uang jajan anak, kami menyarankan di jual di atas Rp60 ribu per bungkus dan tidak boleh dijual batangan," kata Direktur Eksekutif Lentera Anak Indonesia Herry Chariansyah di Jakarta, Rabu.

Herry mengatakan murahnya harga rokok di Tanah Air membuat anak dengan mudah mengaksesnya dan ini mengkhawatirkan karena jumlah anak perokok terus bertambah dari tahun ke tahun. Ia mengatakan berdasarkan data terbaru pada 2013, 45 persen remaja berusia 13-19 adalah perokok, sementara data Global Youth Tobacco Survey menyebutkan Indonesia merupakan negara dengan jumlah remaja perokok terbesar di Asia.

" Faktor utama yang mendorong anak dan remaja menjadi perokok adalah lingkungan dimana mereka menyaksikan dalam keseharian begitu banyak orang yang merokok dan dipandang sebagai hal biasa,"kata dia.

Selain itu, gencarnya iklan dan strategi pemasaran perusahaan rokok menyasar pasar remaja untuk merokok, sehingga mendorong mereka menjadi perokok. "Oleh sebab itu jika pemerintah tidak ingin ke depan semua anak Indonesia menjadi perokok salah satu solusi adalah penaikan harga rokok serta melarang iklan dan menjualnya hanya pada tempat terbatas," kata dia.

Ia menambahkan anak-anak Indonesia yang ada saat ini pada 2030 akan berada pada usia produktif dan sulit dibayangkan Indonesia akan dapat menikmati bonus demografi jika sejak dini telah terbiasa merokok.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement