Rabu 03 Dec 2014 17:56 WIB

Jurnalis Tak Boleh Bohong

Workshop Penulisan Artikel dan Kreatif Dunia Online bersama Batan dan Republika
Foto: dok Batan
Workshop Penulisan Artikel dan Kreatif Dunia Online bersama Batan dan Republika

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Tiga fungsi utama media massa adalah menyampaikan informasi, mendidik, dan menghibur (to inform, to educate, and to entertain,). Meskipun ada kebebasan dalam mengungkapkan pendapat, namun informasi yang kita sampaikan harus dapat dipertanggungjawabkan, sehingga jangan sekali-sekali menyampaikan berita bohong kepada publik.

"Jangan sekali-sekali menulis berita bohong, karena publik menjadi tidak percaya dan akan meninggalkan media yang kita miliki," kata Redaktur Pelaksana Harian Republika Subroto, di hadapan peserta Workshop Penulisan Artikel dan Kreatif Dunia Online yang dilaksanakan Republika Online bekerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), di Vila Jambuluwuk Ciawi Bogor, Selasa (25/11).

Lebih lanjut Subroto menjelaskan untuk menulis yang baik dan menarik, sebaiknya harus memahami teknik penulisan. Misalnya untuk jenis berita lurus (straight news) hendaknya menggunakan prinsip piramida terbalik. Fakta yang  paling penting ditempatkan  pada bagian atas dan makin ke bawah makin tidak penting. Bagian yang kurang penting diletakan pada bagian bawah agar mempermudah dalam pengeditan.

Hal yang juga harus menjadi perhatian seorang jurnalis adalah kaidah-kaidah penulisan berita. Setiap tulisan harus mengikuti kaidah 5W dan 1H. Selain itu juga harus mempunyai nilai berita.

"Tidak semua informasi itu bernilai berita, tetapi setiap berita pasti mengandung informasi," tutur Subroto.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menulis berita, papar Subroto, adalah dengan menentukan angle, yakni sudut pandang darimana sebuah berita ditampilkan. Angle sangat menentukan menarik atau tidaknya sebuah berita. Langkah selanjutnya adalah menentukan judul berita. Judul harus menarik, namun padat, singkat, dan cukup jelas sehingga mudah untuk dipahami.

Menulis berita dengan sebuah judul yang baik, tuturnya, akan menarik perhatian pembaca dan membuatnya ingin membaca lebih lanjut. Kemudian menulis lead, yakni alinea atau paragraf pertama yang berfungsi mengemukakan bagian terpenting atau paling menarik dari suatu berita. Fungsi lead adalah menggugah rasa ingin tahu pembaca untuk mengikuti seluruh tulisan.

Langkah terakhir dalam menulis berita adalah membuat tubuh berita. Tubuh berita adalah bagian paling penting dengan memasukan kaidah 5W dan 1H untuk mendukung atau melengkapi hal-hal yang dikemukakan dalam lead.

Subroto mengungkapkan, agar informasi yang disampaikan tidak salah atau keliru sehingga tidak terkesan bohong, maka setiap jurnalis harus mengerti teknik reportase. Teknik reportse merupakan keterampilan utama yang harus dimiliki seorang jurnalis, selain keterampilan menulis berita. Teknik reportase adalah proses pengumpulan data yang digunakan untuk penulisan berita. Teknik reportase terdiri dari studi pustaka, observasi, dan wawancara.

Lebih kanjut dia menjelaskan, studi pustaka (riset) adalah satu teknik yang dilakukan jurnalis dengan cara mencari di arsip, buku, referensi terkait bahan yang akan ditulis. Observasi adalah seorang jurnalis langsung datang ke lokasi kejadian mengamati, dan mengumpulkan data/fakta sebagai bahan tulisan.  Sedangkan wawancara adalah bertanya untuk menggali informasi dari narasumber sebagai bahan tulisan.

"Wawancara dapat dilakukan secara langsung, tatap muka, face to face dengan narasumber. Bisa juga dilakukan dengan tidak langsung, melalui telepon, email, chatting, dll," kata Subroto member penjelasan.

Workshop Penulisan Artikel dan Kreatif Dunia Online ini diikuti oleh Pejabat Fungsional Pranata Humas dan webmaster satuan kerja di lingkungan BATAN . Kegiatan ini berlangsung selama dua hari (25-26 November 2014). Selain mendapatkan materi Teknik Penulisan Berita Cetak dan Online, peserta workshop juga mendapatkan Pelatihan Reportase dan Wawancara,  Perkembangan Media Cetak dan Online, serta Perkembangan Sosial Media dan Kreatif Dunia Online.

"Diharapkan dengan mengikuti workshop ini, para peserta dapat merangkai kata-kata sehingga menjadi mahir dalam membuat tulisan, baik berupa artikel maupun berita," kata  Kepala Bidang Promosi dan Produksi Media BATAN, Drs  Dedy Miharja, saat membuka acara. (arial)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement