REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Sedikitnya 400 hektare lahan padi siap panen terendam banjir di Desa Sedahan Jaya, Sukadana, Kabupaten Kayong Utara sehingga terancam puso.
Menurut petugas penyuluh pertanian Desa Sedahan Jaya, Budiman saat dihubungi di Pontianak, Selasa, akibat banjir tersebut, petani yang memasuki masa panen ini terancam merugi hingga ratusan juta rupiah.
Ia melanjutkan, terlebih lagi sebagian besar petani masih menanggung utang modal saat menanam baik pupuk atau upah tenaga kerja yang seharusnya dibayar ketika panen tiba.
"Saat ini sudah ada beberapa petak lahan padi yang sudah dipanen dan sedang menunggu proses perontokan padi, namun proses perontokan tersebut terpaksa gagal dilakukan karena lebih dahulu terendam banjir yang ketinggian rata-rata lebih tinggi dari ujung batang padi," kata Budiman.
Ia menambahkan, karena banjir lebih tinggi dari batang padi, banyak buah padi yang sudah masak menjadi busuk dan bahkan diantaranya berkecambah.
Masyarakat sudah tidak dapat memanennya, karena jikapun dipanen, mereka kesulitan mencari tempat untuk merontok dan menjemur padi mereka, sehingga memilih pasrah dengan kondisi yang tengah dialaminya
Dengan kondisi banjir yang melanda hampir seluruh lahan pertanian di Desa Sedahan Jaya, itu dipastikan pada musim panen ini sedahan tidak lagi menjadi lumbung padi Kayong Utara.
Dijelaskan Budiman, pihaknya saat ini sudah menyiapkan data untuk disampaikan ke Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan instansi terkait terkait kerugian dari dampak banjir.
"Dengan data tersebut dapat dijadikan modal untuk mendapat bantuan dari pemerintah berupa bibit unggul baru baik padi maupun ternak," kata dia.