Selasa 02 Dec 2014 16:10 WIB

Polisi Serang Mushala, Komnas HAM: Pemerintahan Jokowi Harus Evaluasi Kepolisian

Rep: C97/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Komnas HAM Hafid Abbas, Koordinator Pemantauan Pilpres Komnas HAM Maneger Nasution (kedua kiri) dan tiga anggota Komnas HAM Siti Noor Laila (kiri), Richatul Aswidah (kedua kanan), dan Nur Khoiron, memberikan keterangan pers terkait hasil pemantauan p
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Ketua Komnas HAM Hafid Abbas, Koordinator Pemantauan Pilpres Komnas HAM Maneger Nasution (kedua kiri) dan tiga anggota Komnas HAM Siti Noor Laila (kiri), Richatul Aswidah (kedua kanan), dan Nur Khoiron, memberikan keterangan pers terkait hasil pemantauan p

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Komnas HAM menyampaikan keprihatinannya terkait tindak kekerasan yang dilakukan polisi pada demonstran mahasiswa di dalam masjid. Hal ini disampaikan secara langsung oleh  Maneger Nasution Komisioner Komnas HAM pada Republika, Selasa (2/12).

"Komnas HAM menyampaikan rasa perihatin yang mendalam  sekiranya benar ada oknum polisi yg memukuli mahasiswa karena berdemo. Apalagi sampai masuk masjid tanpa buka sepatu," kata Maneger. Jika kasus itu benar harus ada permintaan maaf pada masyarakat dan memproses pelakunya secara mandiri dan profesional.

Komnas HAM pun menyampaikan ikut berduka cita atas jatuhnya korban jiwa dalam demo BBM. Maneger berpendapat bahwa Polri harus menuntaskan dengan menghukum pelakunya. Tidak hanya secara etik, tapi harus memenuhi unsur pidana yang berlaku.

Sikap Polri sudah melewati batas wajar dan melanggar Hak Asasi Manusia. Tugas polisi sendiri adalah menjaga keamanan dengan cara yang baik tanpa kekerasan. Sedangkan pendemo adalah salah satu bentuk dari bagian masyarakat yang sedang menjalankan haknya.

Hal ini jelas sangat berbahaya bagi kelangsungan pemerintah. Oleh itu aparat negara harus menyelesaikan perkara ini agar tidak terulang kembali.

Manager berkata, "Pemerintah Jokowi Jusuf Kalla harus memaksimalkan modal sosialnya utk mengevaluasi kinerja kepolisian." Jika ini terus berlangsung, makka modal sosial rezim ini akan tergerus. Baik cepat atau lambat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement