Selasa 02 Dec 2014 14:50 WIB

Mau Menolong Korban Kecelakaan, Fathkun Malah Ditabrak Lari

Tabrak lari (ilustrasi)
Foto: IST
Tabrak lari (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video tabrak lari di Km 97, Tol Cipularang, Ahad (30/11) dini hari lalu beredar di media sosial. Netizen pun mengecam pelaku penabrakan yang langsung lari menghantam dua orang.

Dalam video berdurasi 55 detik itu, terlihat dua orang laki-laki sedang mengeluarkan sopir Elf yang terjepit bodi kendaraan. Mereka diketahui adalah pemimpin klub offroad Jelajah Tanah Air (Jelata) Fathkun Nadjib (50 tahun), dan anaknya, Dede. 

Pada detik ke-12 terlihat ada kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi dan kemudian menabrak sisi kanan Elf. Padahal, terlihat kendaraan lain melaju dengan kecepatan rendah. Fathkun yang kebetulan berada di sisi depan-kanan kendaraan langsung tertabrak. 

Suara keras benturan kemudian diikuti dengan suara orang histeris. "Pak... Bapak.." terdengar suara perempuan berteriak histeris.

Video itu diunggah oleh akun bernama Eko Prabowo pada Ahad. Dalam keterangannya, ia masih menunggu pertanggungjawaban si penabrak yang lari itu.

"Video ini saya upload setelah melalui beberapa proses editing. Semoga penabrak segera menghubungi saya : Eko Prabowo - 08119206155, Yoni - 087878525191, Totok S - 0811997964, Totong - 0852 836 649 88, atau Okky - 0878 754 34 123," tulis dia.

Sontak, netizen pun langsung mengutuk si sopir.

"Tidak akan tenang hidup dan pikiran si penabrak ini kecuali dia mau bertanggungjawab atas kelalaiannya. Mas Najib orang baik yang aku kenal, semoga amal-ibadahnya diterima Allah SWT dan dihapuskan semua kesalahannya," tulis akun Taufiq DS.

"Innalillahi ..berlinang melihat videonya, smg peristiwa ini dapat diusut dn penabrak dpt diketemukan..Smg beliau tenang dn damai disisiNya aamiin," ucap akun crissand loverz.

"Innalillahi wa Innailahi Rojiun, turut berduka cita.

Untuk teman2 pengguna jalan yang lain, saya sarankan untuk melengkapi kendaraan dengan segitiga pengaman. Jadi kalau lagi keadaan darurat dan harus berhenti di bahu jalan dapat dipasang, alat itu diciptakan untuk keselamatan. Banyak orang hanya menggunakan ranting pohon yang digantung di belakang kendaraan, padahal sangat bahaya, tanda tsb sulit dilihat kalau lagi malam2/keadaan hujan. 

Kalau lihat videonya, ini kejadiannya bukan di bahu jalan ya? soalnya ngeliat garis lurusnya ada di samping kiri kendaraan yang berhenti. Bahaya juga ya

Hati-hati di jalan ya untuk yang akan bepergian," tulis Rizky Prilian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement