REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Perkembangan indeks nilai tukar petani Provinsi Maluku selama November 2014 sebesar 100,90 atau masih berada di bawah level nasional yang mencapai 102,36.
"Nilai tukar petani (NTP) Maluku pada bulan November ini juga mengalami penurunan 0,33 persen dibanding pada bulan September 2014 yang tercatat sebesar 101,26," kata Kepala Badan Pusat Statistik Maluku Diah Utami di Ambon, Selasa.
Catatan NTP tertinggi pada bulan November terjadi di subsektor hortikultura sebesar 110,79, sedangkan NTP terendah terjadi di subsektor tanaman pangan sebesar 94,81. Penurunan NTP Maluku disumbangkan oleh penurunan pada beberapa subsektor dan yang terendah adalah subsektor hortikultura 0,77 persen diikuti subsektor peternakan 0,94 persen, dan subsektor perikanan 1,36 persen.
Sebaliknya, subsektor tanaman perkebunan rakyat dan tanaman pangan mengalami penaikan masing-masing sebesar 0,37 persen dan 0,8 persen. Diah Utami mengatakan bahwa pada bulan November 2014 terjadi inflasi perdesaan di Maluku sebesar 1,88 persen yang dipengaruhi oleh fluktuasi harga di beberapa kelompok pengeluaran, terutama disebabkan oleh naiknya indeks pada kelompok transportasi sebesar 3,59 persen.
Selama November, kata dia, kelompok transportasi masih tetap menduduki urutan tertinggi kelompok pengeluaran petani untuk ongkos produksi sebesar 121,39, sedangkan peningkatan pengeluaran yang tertinggi juga terjadi di kelompok tersebut sebesar 7,00 persen.
Kemudian, untuk nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) pada bulan November tercatat sebesar 110,66 atau mengalami penurunan 0,50 persen dari NTUP pada bulan Oktober 2014 yang tercatat sebesar 111,22 yang disumbangkan oleh kenaikan NTUP subsektor perikanan 3,33 persen, kemudian diikuti subsektor peternakan 0,49 persen. "Nilai tukar usaha rumah tangga pertanian terendah pada bulan November terjadi pada subsektor tanaman pangan sebesar 105,24," kata Diah Utami.