REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI telah melakukan pemetaan atau mapping terkait berbagai kemungkinan potensi gangguan keamanan pada hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang jatuh pada 1 Desember.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengakui, telah mendapatkan laporan terkini soal kondisi keamanan di Papua.
"Saya sudah dapat berbagai laporan tentang ini. Prinsipnya, semua aparatur di sana sudah terkoordinasi dengan baik," kata Moeldoko usai memimpin upacara HUT Korpri ke-43 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (1/12).
Moeldoko menambahkan, pihaknya juga telah melakukan semua persiapan terkait potensi gangguan keamanan di Papua selama HUT OPM dengan melakukan pemetaan wilayah-wilayah yang berpotensi menimbulkan konflik.
"Semua sudah disiapkan, mengantisipasi bila terjadi sesuatu. Sudah (mapping). Kami sudah mendapat berbagai informasi tentang itu," tutur Moeldoko.
Memang, tiap datangnya HUT OPM kerap muncul ancaman gangguan keamanan dari sejumlah pihak tak bertanggung jawab, termasuk pengibaran bendera Bintang Kejora.
Padahal, ancaman hukuman aksi ini terbilang cukup berat, yaitu ancaman penjara seumur hidup. Aksi pengibaran bendera Bintang Kejora ini bakal diganjar pasal tindakan makar yang diatur dalam KUHP.