REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menggandeng media sosial Twitter untuk diseminasi atau penyebarluasan informasi tentang banjir di wilayah Ibu Kota.
"Kami bekerjasama dengan tiga pihak, termasuk Twitter untuk penyebarluasan informasi tentang banjir," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Informatika BPBD DKI Jakarta Endang Achadiat di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan BPBD DKI Jakarta bekerjasama dengan Universitas Wollongong, Australia dan Twitter untuk mengumpulkan informasi berkala mengenai banjir dari dan kepada warga Jakarta.
Selanjutnya, data dari para pengguna Twitter itu secara otomatis akan muncul dalam program PetaJakarta.org/Banjir yang dapat diakses masyarakat.
"Jadi setiap pengguna media sosial twitter bisa menginformasikan lokasi dan situasi banjir di mana saja," tambahnya.
Program yang direncanakan diluncurkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Selasa (2/12) ini diharapkan dapat membantu warga Jakarta mengetahui ancaman banjir di wilayahnya secara cepat.
"Kami melihat program ini sebagai peluang untuk menggugah kepedulian warga Jakarta untuk menolong sesama saat menghadapi banjir," kata Endang.
Informasi dari pengguna twitter tersebut tambahnya tidak hanya dari warga korban banjir, tapi dapat juga berasal dari warga yang melintas di lokasi banjir dengan membubuhkan tanda pagar (tagar) atau hastag tertentu.
Endang menambahkan, PetaJakarta.org/Banjir dapat dikunjungi di alamat Websitenya http://www.petajakarta.org/banjir/in/ dan akun twitter @petajkt.
"Info dari pengguna media ini akan mempercepat respon penanggulangan bencana dari pihak terkait," katanya.