Senin 01 Dec 2014 02:27 WIB

Masyarakat Diminta Waspadai Angin Munson Barat

Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Klimatologi Bogor mengimbau masyarakat untuk mewaspadai tiupan angin Munson Barat yang sedang melanda wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Perlu diwaspadai peningkatan kecepatan angin saat ini yang disebut angin Munson Barat, terutama mewaspadai pohon tumbang atau baliho yang tumbang tersapu angin. Selama masih berangin jangan pernah parkir atau beraktivitas di bawah pohon," kata Kepala BKMG Stasiun Klimatologi Bogor Dedy Sucahyono, Ahad (30/11).

Dedy menjelaskan, sudah dua hari terakhir angin Munson Barat bertiup di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Angin tersebut sebagai penanda datangnya awal musim hujan. Berbeda dengan hari ini, angin terjadi tanpa turun hujan dan berlangsung cukup panjang yakni mulai dini hari hingga malam ini. Sedangkan dua hari lalu angin terjadi disertai hujan.

Ia mengatakan, angin yang kini bertiup berasal dari perubahan angin Timur, Selatan dan Barat. Selama periode tersebut angin bertiup di atas kecepatan rata-rata yakni dari 15 knot hingga 30 knot. "Kondisi ini diprediksikan terjadi sampai tiga hari ke depan yakni Rabu," kata Dedy.

Menurut Dedy, angin dengan kecepatan di atas normal ini terjadi sebagai tanda konsistensi awal masuknya musim hujan di wilayah Bogor. Dalam kondisi tersebut, ada peningkatan gejala akan munculnya pusat tekanan rendah di selatan ekuator sehingga menyebabkan angin bertiup lebih kencang dari biasanya.

"Biasanya setelah angin tinggi terjadi, akan ditandai dengan hujan besar yang merata dan meluas di wilayah Bogor, baik kota maupun kabupaten. Waktu turun hujan periodenya juga akan lebih lama, dan ini dimulai dari Desember hingga Januari," kata Dedy.

Dedy menegaskan, angin kencang yang kini melanda wilayah Bogor merupakan gejala normal sebagai tanda awal masuknya musim penghujan.

Adanya peningkatan kecepatan angin, lanjut Dedy, masyarakat dimintai untuk waspada terhadap pohon tumbang, maupun papan reklame yang berpotensi tumbang karena tiupan angin. Seiring dengan masuknya awal musim hujan kelembapan di wilayah Kota Bogor juga kembali normal yakni 70 sampai 80 persen. Di mana selama musim kemarau terjadi penurunan kelembapan di bawah 70 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement