Senin 01 Dec 2014 01:07 WIB

Presiden: Pecat Oknum Nakal Bandara Pemberangkatan TKI

Jokowi
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menegaskan akan memecat para oknum nakal di Bandara Soekarno-Hatta yang memeras dan meminta pungli kepada para TKI yang berangkat ke luar negeri maupun tiba di Tanah Air.

"Untuk seluruh TKI, kalau ada seperti itu, catat namanya, saya akan langsung pecat, berikan namanya, kita cari orangnya," kata Presiden Jokowi saat melakukan konferensi jarak jauh dengan perwakilan TKI di berbagai negara, Ahad (30/11).

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi menanggapi keluhan TKI dari berbagai negara. Presiden langsung memerintahkan kepada Kepala BNP2TKI Nusron Wahid untuk mengecek setiap hari di Bandara terkait pungli tersebut.

"Saya perintahkan langsung hari ini agar dicek setiap hari, setiap minggu, sampai tidak ada pungli di Bandara, kalau ada ganti (pegawainya), kalau masih ya diganti, sampai bosan," katanya.

 

Oknum nakal di Bandara, menurut TKI perwakilan Mesir tidak hanya pungli, namun juga seringkali dalam hal pemeriksaan yang melecehkan.

Ia mengatakan, begitu tiba di Bandara Soekarno Hatta, semua kopernya diambil, dan diminta untuk dibuka. "Bahkan diminta membuka pakaian kita," katanya seraya menambahkan mereka melakukan hal itu agar para TKI mau memberikan pungli kepada mereka.

Untuk itu, dirinya meminta agar pemerintah tegas terhadap para oknum tersebut. "Yang saya harap dari Bapak, tolong tindak tegas orang seperti ini," katanya.

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam kesempatan itu menegaskan, pemerintah akan segera membenahi segala hal dalam pelayanan TKI.

Presiden dalam kesempatan konferensi jarak jauh itu didampingi Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago, Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly dan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid.

Sedangkan perwakilan TKI yang berpartisipasi berasal dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Taiwan, Korea Selatan, Mesir, Arab Saudi dan Hong Kong.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement