Ahad 30 Nov 2014 18:18 WIB

TKI 'Curhat' ke Jokowi Soal Diskriminasi di Bandara

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
Presiden Joko Widodo
Foto: Reuters/Damir Sagolj
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan blusukan online atau e-blusukan, Ahad (31/11). Kali ini, Jokowi melakukan teleconference dengan para tenaga kerja Indonesia (TKI) di Singapura, Malaysia, Hong Kong, Korea Selatan, Mesir, dan Arab Saudi.

TKI di Singapura, Yati mengadu pada Jokowi soal diskriminasi yang diterima saat di bandara. Yati menuturkan, ada petugas bandara yang kerap mempersulit TKI hingga mereka gagal berangkat ke negara tujuan. Bahkan, banyak TKI yang kerap ditarik pungutan liar (pungli) saat di bandara. 

"Kami berharap pemerintah menindak oknum bandara, kami tak mau ada diskriminasi," ujar wanita asal Solo tersebut.

Selain mengadu soal perlakukan tak adil dari petugas bandara, Yati juga meminta pemerintah mengambil alih tugas PJTKI yang menyalurkan tenaga kerja ke luar negeri. Sebab, PJTKI kerap berlaku semena-mana dalam melakukan pembinaan pada TKI.

Mendengar hal itu, Jokowi mengatakan akan segera menginstruksikan kementerian untuk menindak tegas oknum yang menarik pungli di bandara. Ia juga menyatakan komitmennya untuk memberikan perlindungan lebih menyeluruh pada TKI di luar negeri. 

"Proses perlindungan diberikan dari mulai rekrutmen, pemberian informasi keadaan di negara penempatan, dan setelah sampai di negara penempatan. Ini yang akan kita usahakan secepatnya agar hal-hal yang berkaitan dengan masalah gaji tak dibayar, beban kerja, kekerasan fisik, pelecehan seksual itu tak ada lagi," ucap mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement