Ahad 30 Nov 2014 23:45 WIB

Longsor Tutup Jalur Jabar Selatan

 Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (5/8). Sepanjang 60 M jalur Garut - Tasikmalaya via singaparna KM 83, rawan longsor saat musim penghujan,
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (5/8). Sepanjang 60 M jalur Garut - Tasikmalaya via singaparna KM 83, rawan longsor saat musim penghujan,

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Longsoran tanah tebing menutup Jalan Raya Cikajang-Cisompet menghubungkan Garut wilayah selatan dengan ibu kota Kabupaten Garut, Jabar, Ahad.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Dikdik Hendrajaya, mengatakan hingga menjelang Minggu sore petugas yang diterjunkan ke lokasi longsor masih berusaha menyingkirkan longsoran tanah.

Ia menuturkan, longsor di Kampung Gunung Gelap, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cihurip, terjadi Sabtu (29/11) sekitar pukul 21.00 WIB setelah hujan deras mengguyur kawasan itu.

Longsoran tanah, kata dia, telah menutup jalan raya sepanjang 30 meter dengan ketinggian sekitar 1,5 meter, akibatnya kendaraan tidak dapat melintasi jalur itu. "Kendaraan total tidak bisa lewat," katanya.

Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya menutup badan jalan, dan menyeret sebuah truk yang di parkir pinggir jalan serta memecahkan kaca Rumah Makan akibat terbentur badan truk.

Sementara itu, jalur yang tertutup longsor menghubungkan kawasan Garut Kota dengan sejumlah kecamatan di wilayah selatan Garut yakni Cihurip, Cisompet, Pameungpeuk, Cibalong, Cikelet, dan Mekarmukti.

BPBD Garut telah memberikan imbauan kepada masyarakat dan pengguna jalan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana alam seperti longsor, banjir dan pergerakan tanah pada musim hujan.

Jalur menuju wilayah Garut selatan termasuk daerah rawan longsor dengan kondisi jalan berbukit serta terdapat tebing dan jurang yang cukup curam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement