Ahad 30 Nov 2014 13:04 WIB

Tanggul Penahan Lumpur Lapindo Jebol

Puluhan patung manusia lumpur berdiri di atas lumpur lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (11/7). (Republika/ Yasin Habibi).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Puluhan patung manusia lumpur berdiri di atas lumpur lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (11/7). (Republika/ Yasin Habibi).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Tanggul penahan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, di titik 73 jebol, sehingga menyebabkan lumpur di kolam penampungan luber serta mengancam rumah warga.

Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo Dwinanto mengatakan tanggul yang jebol pada Ahad pagi (30/11) itu akibat meluapnya lumpur di kolam penampungan.

"Tanggulnya tidak kuat menahan luapan lumpur yang ada di kolam penampungan akibat hujan di lokasi itu," katanya.

Ia mengemukakan, meski mengalami jebol debit air bercampur lumpur yang saat ini keluar dari kolam penampungan sudah mulai susut.

"Material lumpur bercampur air sudah mulai susut dan yang ada di dalam kolam penampungan masih lumpur yang sudah mengeras," katanya.

Meskipun mengalami jebol, namun pihaknya tidak bisa melakukan perbaikan di lokasi tersebut karena aksesnya yang cukup susah serta kondisi lumpur yang meluap.

"Salah satu cara untuk mengatasi tanggul jebol itu adalah dengan melakukan pembangunan tanggul baru, sehingga kalaupun ada tanggul jebol maka luburan lumpur yang ada di dalamnya akan mengarah ke tanggul baru tersebut," katanya.

Ia mengatakan, kondisi tanggul di lokasi tersebut memang cukup mengkhawatirkan menyusul kondisi luberan lumpur yang terus mengarah ke utara dari semburan utama lumpur.

"Jika tanggul tersebut tidak segera dibuat, maka bukan tidak mungkin akan mengancam wilayah yang ada di utara semburan lumpur yaitu pemukiman penduduk," katanya.

Ia berharap, realisasi pembangunan lumpur tersebut bisa segera direalisasikan supaya warga menjadi aman dari ancaman tanggul jebol yang mungkin sewaktu-waktu bisa terjadi menyusul masuknya musim hujan seperti sekarang ini.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement