REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pangkalan TNI AU Jayapura, saat ini meminta bantuan PT.Freeport Indonesia untuk membantu mengevakuasi heli Super Puma yang mendarat darurat di pedalaman antara Batom-Kiwirok.
Komandan Lanud Jayapura Kol Pnb I Made Susila di Jayapura, Sabtu mengakui, sudah meminta bantuan ke PT.Freeport untuk mengerahkan helikopter Airfast guna mengevakuasi kru dan penumpang heli naas.
"Heli Airfast saat ini sudah stand by di Timika dan bila cuaca memungkinkan akan diterbangkan ke lokasi tersebut,"kata Kol Pnb I Made Susila.
Dikatakan, saat ini faktor cuaca tidak mendukung dilakukannya evakuasi karena di lokasi heli mendarat darurat itu turun hujan.
"Kami hanya bisa melakukan komunikasi dengan kru heli menggunakan telepon satelit," kata Dan Lanud Jayapura seraya menambahkan, hingga kini pihaknya belum bisa memastikan penyebab heli tersebut melakukan pendaratan darurat.
Helikopter jenis Super Puma milik TNI AU yang dipiloti Mayor Pnb Tarigan itu mengalami insiden saat dalam perjalanan dari Sentani-Kiwirok dengan membawa 10 anggota Yonif 133 yang bertugas dalam satuan tugas pengamanan perbatasan.
Kiwirok yang masuk dalam wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang itu merupakan salah satu distrik yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini (PNG).