REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS turun tipis terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena data ekonomi dari negara itu sebagian besar lebih lemah dari yang diperkirakan.
Penjualan rumah keluarga tunggal baru pada Oktober 2014 berada pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 458.000, 0,7 persen lebih tinggi dari revisi tingkat September 455.000, kata Departemen Perdagangan, Rabu. Estimasi terbaru itu di bawah perkiraan para analis 472.000.
Indeks penjualan "pending home", sebuah indikator ke depan berdasarkan penandatanganan kontrak di Amerika Serikat, turun 1,1 persen menjadi 104,1 pada Oktober dari revisi naik 105,3 pada September, menurut National Association of Realtors, Rabu (26/11).
Dolar AS turun karena data suram dari pasar perumahan mengangkat kekhawatiran bahwa ekonomi AS telah kehilangan momentum.
Dolar AS lebih lanjut di bawah tekanan karena data menunjukkan klaim pengangguran di negara itu naik pada minggu lalu. Angka pendahuluan untuk klaim awal yang disesuaikan secara musiman berdiri di 313.000 dalam pekan yang berakhir 22 November, meningkat 21.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya dan lebih tinggi dari ekspektasi pasar, Departemen Tenaga Kerja melaporkan Rabu.
Sementara itu, data akhir indeks sentimen konsumen dari Thomson Reuters/University of Michigan pada November keluar pada 88,8, lebih rendah dari estimasi sebelumnya 89,4 dan konsensus pasar 90,0.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,2514 dolar dari 1,2470 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5801 dolar dari 1,5706 dolar. Dolar Australia naik ke 0,8551 dolar dari 0,8521 dolar.
Dolar AS dibeli 117,75 yen Jepang, lebih rendah dari 117,94 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun ke 0,9607 franc Swiss dari 0,9647 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,1232 dolar Kanada dari 1,1257 dolar Kanada.