Rabu 26 Nov 2014 20:13 WIB

Kartu Penerima Bantuan Rusak

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) memberi Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) memberi Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Kantor Pos Blitar, Jawa Timur, banyak menerima aduan kartu bagi penerima bantuan warga miskin banyak yang rusak sehingga masyarakat terkendala dalam mencairkan bantuan program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak.

"Kami sudah prediksi sebelumnya, banyak kartu rusak, hilang ataupun penerima sudah meninggal dunia. Besarnya, sekitar 10 persen dari jumlah penerima," kata Bagian Hubungan Masyarakat Kantor Pos Blitar Wahyu R Wibowo di Blitar, Rabu (26/11).

Ia mengatakan, setiap warga penerima dana bantuan PSKS harus menunjukkan kartu tersebut saat akan mengambil dana. Namun, beberapa di antara mereka ternyata tidak dapat menunjukkan, sehingga dari kantor pos tidak bisa langsung memberikan dana kompensasi tersebut.

Namun, ia mengatakan warga yang terdata akan tetap menerima dana kompensasi. Mereka bisa mendapatkan setelah sebelumnya mengurus surat keterangan dari kantor desa tempat tinggal yang bersangkutan. Untuk penerima yang sudah meninggal, dana tetap bisa diambil, dengan catatan ahli waris terdata di kartu tersebut.

Pihaknya juga membuka layanan untuk pencairan bantuan tersebut. Mereka bisa mengambil dana itu di kantor pos terdekat, dengan waktu mulai pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Penerima harus melengkapi berkas, sehingga petugas bisa melayani pemberian uang tersebut.

"Sampai saat ini sudah banyak yang mengambil di kantor pos. Kami buka layanan, dengan jadwal mulai pukul 14.00 WIB," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement