REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Nilai investasi sepanjang 2014 di Kabupaten Purwakarta, Jabar, mengalami penurunan 15 persen dari tahun sebelumnya. Sampai saat ini, nilai investasi tersebut tercatat hanya Rp 507 miliar. Penurunan investasi itu, disebabkan oleh terbatasnya lahan untuk industri.
Kepala Badan Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (BPMTSP) Kabupaten Purwakarta, Iyus Permana, mengatakan, saat ini lahan yang tersedia untuk industri sangat terbatas. Jadi, bila ada investor yang hendak masuk ke Purwakarta, lalu meminta lahan lebih dari 50 hektare, jelas tidak akan bisa.
"Lahan yang masih tersedia, paling juga untuk satu sampai lima hektare," ujar Iyus, kepada //Republika//, Selasa (25/11).
Karena keterbatasan lahan ini, maka investasi yang masuk ke Purwakarta menurun dibanding 2013 lalu. Menurutnya, lahan untuk industri di kawasan mencapai 11.403 hektare. Sedangkan zona industri mencapai 1.030 hektare.
Selain itu, sepanjang tahun ini investor asing yang masuk ke wilayah ini hanya tiga PMA (penanam modal asing). Sedangkan, investor dalam negeri mencapai 17 PMDN (penanam modal dalam negeri).
Untuk tahun depan, pihaknya tak berani menargetkan investasi yang masuk. Mengingat, karena tidak tersedianya lahan. Sebab, dalam dunia investasi, ketersediaan lahan yang paling utama. Pasalnya, investor yang masuk mayoritas membutuhkan lahan untuk pembangunan pabriknya.