Selasa 25 Nov 2014 21:57 WIB

Indonesia Punya Potensi Energi Alternatif yang Besar

Energi Alternatif (ilustrasi)
Foto: electricenergysaving.com
Energi Alternatif (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dinilai memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan energi alternatif, dengan banyaknya sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan, seharusnya Indonesia mampu untuk mengembangkan berbagai macam energi alternatif seperti yang dilakukan oleh Paraguay dan Brazil.

Demikian diungkapkan oleh Duta Besar Paraguay untuk Indonesia, Cesar Esteban Grilion dalam Kuliah Umum bertemakan "Alternative Energy, The Paraguayan Experience and The Great Potential of Indonesia" yang diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis Universitas Trisakti ke 49, di Kampus A Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta, Selasa (25/11).

Dalam paparannya, Esteban menunjukan keberhasilan Brazil dan Paraguay dalam hal mengembangkan potensi energi alternatif, "Kenapa indonesia tidak bisa menirunya, jika melihat potensi indonesia, hal tersebut sangat terbuka lebar, sangat disayangkan sekali kita melihat betapa mahalnya listrik di Indonesia, padahal energi alternatif yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik di Indonesia begitu berlimpah," ujarnya.

Energi alternatif berbasiskan kelautan disebut Esteban sebagai energi alternatif Indonesia masa depan. "Dengan luasnya garis pantai di Indonesia, jika kita memasang turbin di berbagai titik, maka akan dapat menghasilkan energi listrik yang sangat besar," ujarnya. Namun demikian, tentunya hal tersebut harus mendapatkan dukungan penuh dan komitmen dari pemerintah seperti yang dilakukan oleh negara-negara lain, karena menurutnya investasi membangun sarana pendukung energi alternatif merupakan proyek yang besar.

Hal senada diungkapkan oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti, Indra Surjati, dirinya menyebutkan di masa sekarang ini isu kekurangan energi selalu menjadi topik yang hangat diperbincangkan, padahal sebenarnya Indonesia kaya akan potensi energi alternatif. "Tinggal bagaimana mensinergikan antara peneliti dengan pemerintah, sehingga penelitian yang telah dilakukan oleh akademisi mengenai energi alternatif seharusnya mendapatkan dukungan dari pemerintah dalam merealisasikannya, karena selama ini terkesan semuanya berjalan sendiri sendiri," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Bahasa Usakti, Agustin Rebecca Lakala, menyebutkan bahwa pihaknya memang senantiasa mengundang berbagai kedutaan asing untuk memberikan sumbang saran kepada mahasiswa Universitas Trisakti, seperti yang dilakukan beberapa waktu yang lalu, Pusat Bahasa Usakti juga pernah menghadirkan Dubes Meksiko dan Dubes Venezuela untuk berbagi ilmu mengenai kebudayaan di negara mereka.

"Kali ini kami mengundang Dubes Paraguay, karena dengan kondisi energi migas kita yang semakin menipis, tentu menjadi perlu untuk mendapatkan pemaparan bagaimana energi alternatif di Paraguay tersebut bisa begitu berkembang, ini akan menjadi ilmu yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa kami, terutama jurusan teknik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement