Selasa 25 Nov 2014 18:42 WIB

Gaji Guru Honor di Bali Hanya Rp 150 Ribu

Rep: ahmad baraas/ Red: Damanhuri Zuhri
Guru honorer  (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Guru honorer (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Semangat memuliakan guru dengan memberi penghormatan melalui gaji yang memadai, ternyata belum sampai ke pelosok desa di Bali.

Di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, ternyata ada guru yang hanya menerima honor Rp 150.000 per bulan.

"Kami tidak bisa memberikan honor lebih besar, karena kemampuan yayasan yang sangat terbatas," kata Dimyati, Ketua Yayasan Miftahul Ulum, Desa Pangkung Tanah, Melaya, Jembrana.

Ada lima orang guru yang mengajar di Madrasah Ibtidaiyah yang dikelola yayasan itu, semuanya memperoleh gaji Rp 150.000 per bulan.

Dua orang dari mereka, yakni Misyono dan Imam Bukhori Muslim, mendapat tambahan honor Rp 100.000, karena malam hari ikut mengajar di madrasah diniyah yang juga milik Yayasan Miftahul Ulum.

Misyono tamatan Madrasah Aliyah Lirboyo, Kediri Jawa Timur, sedangkan Imam, tamatan D2 Pendidikan Agama Islam Lirboyo.

Sejumlah guru lain yang ikut mengajar di Yayasan Miftahul Ulum berijazah sarjana sebut Imam, kini sedang mengurus sertifikas guru. "Kalau saya tidak bisa mengurusnya, karena hanya berijazah D2," katanya.

Imam mengatakan, dia mengajar hanya untuk pengabdian, sehingga untuk membiayai hidup keluarga, dia harus mencari usaha lain.

Sehari-hari kata Imam, di luar jam mengajar, dia bertani, bercocok tanam sayur-sayuran, lombok dan tomat. "Kalau saya berjualan bakso keliling," kata Misyono menimpali.

Menurut Dimyati, pihaknya belum bisa memberikan gaji lebih besar kepada para guru yang mengabdi di yayasannya.

Karena selama ini, pihak yayasan hanya mengandalkan sumbangan dari para siswa dan masyarakat muslim yang memberikannya secara sukarela.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement