REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI memprediksi puncak musibah banjir di Jakarta terjadi pada minggu ketiga bulan Januari 2015 mendatang.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setidaknya ada 62 lokasi yang rawan terendam banjir.
Kepala BPBD DKI, Bambang Musyawardana mengatakan pihaknya sudah menyiapkan persiapan menjelang musibah banjir seperti dari segi mitigasi dan struktural. Beberapa Satuan Perangkat Daerah (SKPD) DKI dilibatkan dalam proses penanganan musibah banjir.
"Kita buat simulasi berdasarkan dari BMKG seperti mitigasi dan struktural. Kami sudah petakan ada 125 kelurahan yang diprediksi akan terendam banjir," kata Bambang di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (25/11).
Ia pun menjelaskan bahwa SKPD terbagi dalam enam sektor dalam upaya penaganan banjir. Mitigasi struktural akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Pertamanan dan Pemakamanan, dan Dinas Industri dan Energi yang akan dibantu oleh kementerian-kementerian.
"Kalau dari mitigasi dalam penanganan kami BPBD DKI akan dibantu Satpol PP, Dinas Kesehatan, Damkar dan stake holder lainnya," ucapnya.
Ia menjabarkan setidaknya ada 634 RW yang diprediksi akan terendam banjir. Sementara pembangunan fisik untuk menanggulangi musibah banjir masih dalam proses pengerjaan, baik pembangunan fisik seperti normalisasi kali yang kecil dan besar. Tak hanya itu, normalisasi waduk dan perbaikan pompa-pompa air.
"Kalau kali sama waduk kan multi years jadi belum bisa tuntas tahun ini, akan dilanjutkan terus. Pompa-pompa sudah 80 persen, pembuatan sodetan akan selesai tahun 2015, pembuatan sumur resapan, itu yang dilakukan dinas energi itu lumayan juga tahun ini ada 3.620 sumur resapan," paparnya.
Untuk langkah mitigasi dan strukutral, ia pun mencontohkakn seperti perbaikan turap kali, pengerukan kali, dan normalisasi waduk Pluit, Ria-Rio. Selain itu, Pemprov DKI sedang berupaya membuat waduk di Marunda dan Cilangkap. Sementara itu untuk normalisasi waduk dilakukan sebagai upaya menampung air hujan, termasuk pembuatan sumur resapan.