REPUBLIKA.CO.ID, LUBU SIKAPING -- Hujan deras mengguyur Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), dari Senin sore (24/11) hingga tengah Selasa dini hari (25/11). Akibatnya Sungai Batang Timah meluap dan merendam 19 rumah warga dan satu mushala.
Bupati Pasaman, Benny Utama di Lubuk Sikaping, Selasa (25/11), mengatakan rumah dan mushala yang terendam banjir tersebut di tiga kampung yang berada di bantaran sungai. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
"Saya langsung memantau proses evakuasi warga yang ada di bantara sungai tersebut, hingga Selasa dini hari," ujarnya.
Ia menambahkan tiga orang warga harus dievakuasi dan beruntung mereka dapat diselamatkan karena tidak terbawa arus sungai.
Kendati tidak ada korban jiwa dan rumah yang hancur, namun suasana di Malampah saat terjadinya luapan suangai tersebut menimbulkan bunyi dentuman di tengah hujan deras yang tidak berhenti hingga Selasa dini hari.
Kabupaten tersebut termasuk daerah rawan banjir dan longsor saat musim hujan, yang diprediksi akan berlangsung hingga Februari 2015.
Sebab selain banyak terdapat aliran sungai, wilayah Pasaman berada di jajaran bukit barisan, banyak terdapat perbukitan terjal, dengan kemiringan rata antara 15 hingga 30 derajat.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman telah mengimbau seluruh lapisan masyarakat khususnya yang tinggal di bantaran sungai dan di kaki bukit agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan mengenali ciri-ciri akan terjadinya bencana banjir dan longsor tersebut.
"Kami berharap dengan kewaspadaan dan pekanya masyarakat terhadap perubahan cuaca dan tanda-tanda akan terjadinya suatu bencana alam ataupun musibah seperti banjir dan longsor, agar tidak mengakibatkan korban jiwa," kata Bupati.
Ia menambahkan Pemkab Pasaman membantu sembako bagi warga yang rumahnya terdampak luapan sungai tersebut, melalui Dinas Kesehatan.